Kalashnikov Tawarkan Senapan Serbu Superior ke Pasukan Khusus Rusia

Jum'at, 20 Mei 2016 - 13:24 WIB
Kalashnikov Tawarkan...
Kalashnikov Tawarkan Senapan Serbu Superior ke Pasukan Khusus Rusia
A A A
MOSKOW - Produsen senjata Rusia, Kalashnikov, menawarkan senapan serbu superior AK-400 untuk pasukan khusus Rusia.

Tawaran itu diungkap sumber di industri militer Rusia kepada surat kabar Izvestia. Kalashnikov selama ini dikenal sebagai produsesn senapan serbu AK-47, sebuah senapan yang diminati berbagai kalangan di seluruh dunia, mulai dari pemimpin negara, pemimpin teroris hingga geng narkoba paling berbahaya.

Senapan AK-400 yang merupakan produk terbaru Kalashnikov diklaim unggul dari segi ketepatan dan dispersi tembakan.

”Senapan serbu AK-400 ditawarkan pada akhir 2015 dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Dinas Keamanan Presiden. Produk membuat pelanggan tertarik, dan mereka sedang mempelajari tawaran itu,” kata sumber itu.

Sejak 2014, senapan serbu yang melayani militer Rusia merupakan senapan AK-12. Senapan itu saat ini dianggap tidak memenuhi persyaratan bagi pasukan khusus atau pasukan elite Rusia.

”AK-12 adalah senjata untuk infanteri, pasukan terjun payung, dan reconnoiters. Dan pasukan di (korps) pasukan khusus membutuhkan senapan lebih kompak, yang—di satu sisi—tidak kalah dengan AK-12 dalam presisi dan dispersi tembakan, namun—di sisi lain—cukup kompak untuk menyerbu gedung, pesawat, kereta, dan bus, serta saat terjun dengan parasut dan menjelajahi hutan,” imbuh sumber tersebut.

Sumber itu tidak berbagi banyak informasi tentang senapan serbu superior AK-400. Namun, informasi yang sudah beredar menyebut senapan baru ini memiliki panjang sekitar 940 milimeter dan beratnya lebih dari 3 kilogram.

AK-400, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (20/5/2016) dilengkapi dengan picatinny rail, pena, senter, dan laser penanda target.

Senapan serbu baru ini kemungkinan akan digunakan oleh Dinas Keamanan Presiden, korps Alpha, Vympel, dan unit lainnya dari pasukan khusus di Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0885 seconds (0.1#10.140)