Intelijen AS Sebut Washington Tidak Bisa Kalahkan Terorisme
A
A
A
WASHINGTON - Kepala intelijen Amerika Serikat (AS), James R Clapper mengungkapkan, Washington tidak mampu mengalahkan terorisme di Timur Tengah. Ia pun menyatakan bahwa peperangan melawan terorisme akan bertahan selama beberapa dekade.
"AS tidak bisa memperbaikinya. Entah bagaimana harapan bahwa kita dapat menemukan jarum perak dan kami akan membuat 'kota di atas bukit'," katanya dalam wawancara dengan Washington Post, seperti dikutip dari Sputnik Minggu (15/5/2016).
Dikatakan Clapper, memerangi ISIS akan jauh lebih lambat dibandingkan yang diharapkan oleh AS. Secara khusus, ia meletakkanya dengan tegas bahwa kubu besar di Irak, Mosul, tidak akan direbut kembali tahun ini meskipun ISIS menderita kerugian besar.
"Kami membunuh banyak anggota mereka. Kami akan merebut kembali Mosul, tetapi akan memakan waktu yang lama dan sangat berantakan. Saya tidak melihat ini terjadi di pemerintahaan saat ini," katanya.
Ia pun menyatakan, ketika militan di Irak dan Suriah dibasmi, ancaman terorisme di Timur Tengah tidak akan hilang karena sebagian besar masalah belum terpecahkan. Ia pun menegaskan, AS tidak akan meninggalkan Timur Tengah.
"Saya tidak berpikir AS akan meninggalkan 'kota.' Banyak hal terjadi di seluruh dunia saat kepemimpinan AS tidak hadir. Kami harus hadir - untuk memfasilitasi, menjadi perantara dan kadang-kadang memberikan kekuatan," pungkasnya.
"AS tidak bisa memperbaikinya. Entah bagaimana harapan bahwa kita dapat menemukan jarum perak dan kami akan membuat 'kota di atas bukit'," katanya dalam wawancara dengan Washington Post, seperti dikutip dari Sputnik Minggu (15/5/2016).
Dikatakan Clapper, memerangi ISIS akan jauh lebih lambat dibandingkan yang diharapkan oleh AS. Secara khusus, ia meletakkanya dengan tegas bahwa kubu besar di Irak, Mosul, tidak akan direbut kembali tahun ini meskipun ISIS menderita kerugian besar.
"Kami membunuh banyak anggota mereka. Kami akan merebut kembali Mosul, tetapi akan memakan waktu yang lama dan sangat berantakan. Saya tidak melihat ini terjadi di pemerintahaan saat ini," katanya.
Ia pun menyatakan, ketika militan di Irak dan Suriah dibasmi, ancaman terorisme di Timur Tengah tidak akan hilang karena sebagian besar masalah belum terpecahkan. Ia pun menegaskan, AS tidak akan meninggalkan Timur Tengah.
"Saya tidak berpikir AS akan meninggalkan 'kota.' Banyak hal terjadi di seluruh dunia saat kepemimpinan AS tidak hadir. Kami harus hadir - untuk memfasilitasi, menjadi perantara dan kadang-kadang memberikan kekuatan," pungkasnya.
(ian)