Larang Warganya Pergi Haji, Iran Dikecam Negara-negara Teluk
A
A
A
RIYADH - Kelompok negara Teluk (GCC) dan Pakistan mengecam keputusan Iran yang melarang warganya pergi beribadah haji ke Arab Saudi pada musim haji. Keputusan Iran itu imbas dari musibah robohnya tower crane di Masjidilharam dan tragedi Mina pada musim haji beberapa bulan lalu.
Korban meninggal dalam tragedi crane dan Mina mencapai ribuan orang, dengan jumlah terbesar berasal dari jemaah asal Iran.
GCC menilai Iran sudah mempolitisisasi ibadah haji tahunan dan menyalahgunakannya untuk menyakiti Arab Saudi.
Sekretaris Jenderal GCC, Abdullatif Al-Zayani, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negara-negara Teluk mengecam langkah oleh Iran yang memblokir kesepakatan akhir dengan Arab Saudi dalam memfasilitasi kedatangan jemaah asal Iran untuk menunaikan ibadah haji pada musim haji mendatang.
”Negara-negara GCC menekankan bahwa para pejabat Iran harus menyadari bahwa (ibadah) haji adalah kewajiban agama yang suci untuk semua umat Islam dan tidak harus terkait dengan sikap politik atau perbedaan antara negara-negara dalam keadaan apapun," katanya, seperti dilansir Saudi Press Agency (SPA).
GCC mendesak Iran untuk bekerja sama dengan Saudi untuk menyelesaikan aturan, sehingga jemaah asal Iran dapat memenuhi kewajiban agamanya.
Al-Zayani menyampaikan apresiasi dari GCC kepada pemerintah Arab Saudi atas kepeduliannya menangani masalah haji dan umrah serta melayani para jemaah pengunjung dua masjid suci.
Komentar Sekjen GCC muncul setelah Iran menolak untuk menandatangani perjanjian tahunan untuk pelaksanaan ibadah haji tahun ini dan larangan jemaahnya untuk pergi ke Saudi.
Sementara itu, Sheikh Taher Mahmoud Al-Ashrafi, Ketua Dewan Cendekiawan Pakistan, memuji upaya-upaya besar yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi dalam menawarkan layanan dan fasilitas terbaik bagi jemaah haji dan umrah.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan di Lahore, dia juga mengecam keputusan otoritas Iran terkait masalah haji.
”Ritual haji adalah kewajiban agama Islam dan membuat pengaturan untuk kinerja haji di tanah suci adalah hak berdaulat Arab Saudi. Dan karenanya, umat Islam akan menolak setiap campur tangan dalam masalah ini,” kata Al-Ashrafi yang memprotes politisasi ibadah haji oleh Iran, seperti dikutip Saudi Gazette, Sabtu (14/5/2016).
Korban meninggal dalam tragedi crane dan Mina mencapai ribuan orang, dengan jumlah terbesar berasal dari jemaah asal Iran.
GCC menilai Iran sudah mempolitisisasi ibadah haji tahunan dan menyalahgunakannya untuk menyakiti Arab Saudi.
Sekretaris Jenderal GCC, Abdullatif Al-Zayani, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negara-negara Teluk mengecam langkah oleh Iran yang memblokir kesepakatan akhir dengan Arab Saudi dalam memfasilitasi kedatangan jemaah asal Iran untuk menunaikan ibadah haji pada musim haji mendatang.
”Negara-negara GCC menekankan bahwa para pejabat Iran harus menyadari bahwa (ibadah) haji adalah kewajiban agama yang suci untuk semua umat Islam dan tidak harus terkait dengan sikap politik atau perbedaan antara negara-negara dalam keadaan apapun," katanya, seperti dilansir Saudi Press Agency (SPA).
GCC mendesak Iran untuk bekerja sama dengan Saudi untuk menyelesaikan aturan, sehingga jemaah asal Iran dapat memenuhi kewajiban agamanya.
Al-Zayani menyampaikan apresiasi dari GCC kepada pemerintah Arab Saudi atas kepeduliannya menangani masalah haji dan umrah serta melayani para jemaah pengunjung dua masjid suci.
Komentar Sekjen GCC muncul setelah Iran menolak untuk menandatangani perjanjian tahunan untuk pelaksanaan ibadah haji tahun ini dan larangan jemaahnya untuk pergi ke Saudi.
Sementara itu, Sheikh Taher Mahmoud Al-Ashrafi, Ketua Dewan Cendekiawan Pakistan, memuji upaya-upaya besar yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi dalam menawarkan layanan dan fasilitas terbaik bagi jemaah haji dan umrah.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan di Lahore, dia juga mengecam keputusan otoritas Iran terkait masalah haji.
”Ritual haji adalah kewajiban agama Islam dan membuat pengaturan untuk kinerja haji di tanah suci adalah hak berdaulat Arab Saudi. Dan karenanya, umat Islam akan menolak setiap campur tangan dalam masalah ini,” kata Al-Ashrafi yang memprotes politisasi ibadah haji oleh Iran, seperti dikutip Saudi Gazette, Sabtu (14/5/2016).
(mas)