Italia Selamatkan Hampir 1.800 Migran di Mediterania
A
A
A
ROMA - Kapal Italia membantu menyelamatkan hampir 1.800 migran dari sebuah kapal saat berusaha untuk mencapai Italia dari Afrika utara dalam 24 jam terakhir. Demikian pernyataan Angkatan Laut Italia, sekaligus menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah migran dikarenakan faktor cuaca.
Dikutip dari Reuters, Minggu (8/5/2016), AL Italia menyelamatkan 1.759 migran dalam 10 operasi yang melibatkan AL, penjaga pantai dan polisi, lembaga perbatasan eksternal Uni Eropa Frontex dan lembaga amal medis Medecins Sans Frontieres.
AL Italia menyatakan, kapal fregat Italia, Grecale, menjemput migran dari Augusta menuju pelabuhan Sisilia. Namun, mereka tidak mengungkapkan asal migran.
Migran terbaru yang dijemput di Selat Sisilia membuat angka migran yang telah mencapai Italia dengan perahu sepanjang tahun ini menjadi lebih dari 30 ribu. Angka ini sedikit lebih tinggi dari pada periode yang sama pada tahun 2015.
Organisasi kemanusiaan mengatakan, jalur laut antara Libya dan Italia menjadi jalur utama bagi pencari suaka menuju Eropa. Hal ini terjadi setelah Uni Eropa mencapai kesepakatan dengan Turki yang secara dramatis memperlambat masuknya migran ke Yunani.
Lebih dari 1,2 juta migran Arab, Afrika dan Asia lari dari perang dan kemiskinan telah mengalir ke Uni Eropa sejak awal tahun lalu.
Dikutip dari Reuters, Minggu (8/5/2016), AL Italia menyelamatkan 1.759 migran dalam 10 operasi yang melibatkan AL, penjaga pantai dan polisi, lembaga perbatasan eksternal Uni Eropa Frontex dan lembaga amal medis Medecins Sans Frontieres.
AL Italia menyatakan, kapal fregat Italia, Grecale, menjemput migran dari Augusta menuju pelabuhan Sisilia. Namun, mereka tidak mengungkapkan asal migran.
Migran terbaru yang dijemput di Selat Sisilia membuat angka migran yang telah mencapai Italia dengan perahu sepanjang tahun ini menjadi lebih dari 30 ribu. Angka ini sedikit lebih tinggi dari pada periode yang sama pada tahun 2015.
Organisasi kemanusiaan mengatakan, jalur laut antara Libya dan Italia menjadi jalur utama bagi pencari suaka menuju Eropa. Hal ini terjadi setelah Uni Eropa mencapai kesepakatan dengan Turki yang secara dramatis memperlambat masuknya migran ke Yunani.
Lebih dari 1,2 juta migran Arab, Afrika dan Asia lari dari perang dan kemiskinan telah mengalir ke Uni Eropa sejak awal tahun lalu.
(ian)