Walikota Muslim Sadiq Khan, London Pilih Kemampuan Ketimbang Etnis

Sabtu, 07 Mei 2016 - 11:32 WIB
Walikota Muslim Sadiq Khan, London Pilih Kemampuan Ketimbang Etnis
Walikota Muslim Sadiq Khan, London Pilih Kemampuan Ketimbang Etnis
A A A
LONDON - Sadiq Khan menjadi pemberitaan media-media dunia hari ini setelah dia menjadi Walikota Muslim pertama yang dipilih warga London. Pilihan warga London kepada Khan membuktikan bahwa warga London lebih dewasa dengan mempertimbangkan kemampuan ketimbang latar belakang etnis calon pemimpinnya.

Latar belakang etnis Khan, yang merupakan warga Muslim keturunan pria Pakistan sebelumnya menjadi “amunisi” pesaing Khan, Zac Goldsmith, 41, dari kubu Konservatif.

Kemenangan Khan sekaligus menjadi jawaban London yang mengambil sikap yang tegas ketika Barat dilanda gejala Islamophobia. Terlebih sejak marak serangan teror di Paris dan Belgia, di mana para pelakunya membawa-bawa nama agama dalam aksinya.

Baca juga:
Sadiq Khan, Anak Sopir Bus Jadi Walikota Muslim Pertama London

Khan yang berasal dari Partai Buruh bahkan tidak malu untuk mengakui dirinya sebagai anak seorang sopir bus. Karakternya justru memikat warga Inggris untuk memilihnya ketimbang Goldsmith—seorang putra miliarder—yang selama ini berkampanye negatif dengan mengusik etnis Khan.

Pemilu ini bukan tanpa kontroversi dan saya sangat bangga bahwa London telah hari ini memilih harapan atas ketakutan,” kata Khan, dalam pidatonya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (7/5/2016).

Saya berharap bahwa kita tidak akan pernah ditawarkan pilihan yang mencolok lagi. Takut tidak membuat kita lebih aman, itu hanya membuat kita lemah dan politik ketakutantidak diterima di kota kami,” katanya lagi.

Dalam Pilkada di London, Khan sudah jadi bulan-bulanan “serangan” Goldsmith yang terus berkampanye negatif dengan mempersoalkan etnis Khan.

Khan setidaknya pernah dituduh Goldsmith sebagai “speaker” Muslim radikal dan pemberi “oksigen” pada ekstremis. Jika warga London tidak dewasa dan terpengaruh tuduhan itu, bisa jadi Khan tidak menjadi Walikota Muslim pertama London.

Khan tidak tinggal diam dalam memerangi kampanye negatif yang mengusung latar belakang etnis. Dia beberapa kali tampil di panggung untuk meyakinkan warga London bahwa tuduhan dia terkait ekstremisme adalah tuduhan “menjijikkan” hanya karena latar belakangnya yang seorang Muslim.

Khan membalas kampanye negatif itu dengan membeberkan keberhasilan keluarganya yang dimulai dari nol hingga dia bisa terjun ke politik. Khan yang lahir di London pada tahun 1970 dibesarkan di rumah susun dengan enam kakak dan adik perempuannya di Tooting, daerah di London selatan dengan etnis beragam.


"Cerita saya adalah cerita tentang London. Ayah saya adalah seorang sopir bus dan ibu saya penjahit. London memberikan saya kesempatan untuk berkembang, dari rumah susun dan menjalankan usaha yang berhasil dan menjabat di kabinet,” kata Khan, yang masih tercatat sebagai anggota parlemen dari Partai Buruh atau kubu oposisi pemerintah Inggris, sebagaimana ditulis di situsnya.
Dalam Pilkada London, Khan meraih 44, 2 persen suara. Sedangkan rivalny, Goldsmith meraih 35 persen suara.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5187 seconds (0.1#10.140)