Pemberontak Diduga Bunuh 16 Warga Desa di Kongo Timur
A
A
A
KINSHASA - Misi perdamaian PBB di Kongo mengatakan, pejuang dari Tentara Sekutu Demokrat (ADF), kelompok Islam Uganda, menyerbu desa Luna. Dalam penyerangan itu, kelompok pemberontak tersebut membunuh 16 warga dan melukai 7 orang lainnya.
"Misi perdamaian PBB adalah misi pencari fakta untuk mengumpulkan rincian lebih lanjut tentang insiden mengerikan ini," kata juru bicara misi PBB, Stephane Dujarric seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (5/5/2016).
Dujarric menambahkan, akibat serangan tersebut tidak kurang dari 1.500 orang mengungsi ke provinsi tetangga untuk menghindari serangan lanjutan.
Sementara menurut kelompok pemantau, Studi untuk Promosi Perdamaian, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (CEPADHO), jumlah korban tewas mencapai 17 orang. Dari jumlah itu, delapan wanita dan empat anak-anak ditembak dan ditikam hingga tewas.
Dikatakan oleh Direktur Eksekutif CEPADHO, Omar Kavota, serangan di desa Luna berlangsung 300 meter dari dua basis misi PBB. Ia juga mengatakan bahwa tujuh dari mereka yang tewas berasal dari satu keluarga.
Wilayah timur Kongo adalah wilayah yang tidak stabil dan telah dilanda konflik selama dua dekade. Selama itu pula warga sipil sering menjadi sasaran kelompok milisi, pemberontak dan unit militer. Perebutan sumber daya mineral di kawasan itu menjadi penyebab terjadinya pertempuran.
"Misi perdamaian PBB adalah misi pencari fakta untuk mengumpulkan rincian lebih lanjut tentang insiden mengerikan ini," kata juru bicara misi PBB, Stephane Dujarric seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (5/5/2016).
Dujarric menambahkan, akibat serangan tersebut tidak kurang dari 1.500 orang mengungsi ke provinsi tetangga untuk menghindari serangan lanjutan.
Sementara menurut kelompok pemantau, Studi untuk Promosi Perdamaian, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (CEPADHO), jumlah korban tewas mencapai 17 orang. Dari jumlah itu, delapan wanita dan empat anak-anak ditembak dan ditikam hingga tewas.
Dikatakan oleh Direktur Eksekutif CEPADHO, Omar Kavota, serangan di desa Luna berlangsung 300 meter dari dua basis misi PBB. Ia juga mengatakan bahwa tujuh dari mereka yang tewas berasal dari satu keluarga.
Wilayah timur Kongo adalah wilayah yang tidak stabil dan telah dilanda konflik selama dua dekade. Selama itu pula warga sipil sering menjadi sasaran kelompok milisi, pemberontak dan unit militer. Perebutan sumber daya mineral di kawasan itu menjadi penyebab terjadinya pertempuran.
(ian)