Tersangka Teroris Brussels Buang Bom ke Toilet
A
A
A
BRUSSELS - Seorang tersangka teroris Brussels asal Swedia mengatakan kepada pihak penyidik, bahwa ia telah membuang bahan peledak buatan ke toilet. Bahan peledak itu sejatinya akan digunakan untuk melakukan aksi pemboman stasiun metro di ibukota Belgia.
Osama Krayem (23) mengatakan, ia menyiram peledak TATP buatan yang akan digunakan untuk meledakan stasiun metro Malbaek dengan air. Hal itu dilakukannya sebelum membuang peledak ke toilet apartemen yang menjadi markas para pelaku, seperti dikutip dari News24, Sabtu (30/4/2016).
Terkait laporan yang dimuat surat kabar La Libre Belgique ini, pihak Jaksa Belgia menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal laporan tersebut. Sedangkan pengacara Krayem tidak bersedia untuk berkomentar.
Menurut seorang peneliti, bahan peledak buatan TATP menjadi peledak favorit ISIS karena berasal dari bahan kimia yang mudah didapatkan. Bahan peledak ini berbentuk kristal dan dapat larut dalam air.
Krayem ditangkap pada 8 April lalu dan didakwa dengan "pembunuhan teroris" terkait bom bunuh diri di Bandara Brussels dan stasiun Maalbaek. Peristiwa itu menewaskan 32 orang dan melukai lebih dari 300 orang.
Ia juga dilaporkan telah didakwa dengan dakwaan terkait dengan serangan teroris di Paris pada November lalu yang menewaskan 130 orang tewas. Kedua serangan telah diklaim oleh ISIS dan dilakukan oleh sel teroris yang sama.
Osama Krayem (23) mengatakan, ia menyiram peledak TATP buatan yang akan digunakan untuk meledakan stasiun metro Malbaek dengan air. Hal itu dilakukannya sebelum membuang peledak ke toilet apartemen yang menjadi markas para pelaku, seperti dikutip dari News24, Sabtu (30/4/2016).
Terkait laporan yang dimuat surat kabar La Libre Belgique ini, pihak Jaksa Belgia menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal laporan tersebut. Sedangkan pengacara Krayem tidak bersedia untuk berkomentar.
Menurut seorang peneliti, bahan peledak buatan TATP menjadi peledak favorit ISIS karena berasal dari bahan kimia yang mudah didapatkan. Bahan peledak ini berbentuk kristal dan dapat larut dalam air.
Krayem ditangkap pada 8 April lalu dan didakwa dengan "pembunuhan teroris" terkait bom bunuh diri di Bandara Brussels dan stasiun Maalbaek. Peristiwa itu menewaskan 32 orang dan melukai lebih dari 300 orang.
Ia juga dilaporkan telah didakwa dengan dakwaan terkait dengan serangan teroris di Paris pada November lalu yang menewaskan 130 orang tewas. Kedua serangan telah diklaim oleh ISIS dan dilakukan oleh sel teroris yang sama.
(ian)