Tiga Hari Terbang, Pesawat Tenaga Matahari Mendarat di California
A
A
A
SAN FRANCISCO - Sebuah pesawat bertenaga matahari yang tengah melakukan perjalanan mengelilingi dunia, bersiap untuk mendarat di California untuk mengakhiri penerbangan penuh risiko. Pesawat tersebut telah terbang selama tiga hari melintasi Samudera Pasifik.
Pesawat yang diberi nama Solar Impulse 2 itu terbang dengan kekuatan 70 persen dari energi yang tersimpan sambil menunggu angin untuk membantunya mendarat di Moffett Airfield, Mountain View. Pesawat sempat menyeberangi jembatan Golden Gate pada sore hari untuk melanjutkan penerbangan selama 56 jam yang dimulai dari Kamis pagi di Hawaii.
"Saya menyeberangi jembatan. Saya resmi berada di Amerika Serikat. Anda bisa membayangkan melintasi jembatan Golden Gate dengan pesawat bertenaga surya seperti kapal-kapal lakukan di bebeapa abad yang lalu? Tapi, pesawat tidak mengeluarkan suara bising dan tidak mencemari," kata sang pilot Bertrand Piccard, dikutip dari NBC News, Minggu (24/4/2016).
Solar Impulse 2 mulai melakukan perjalanan mengelilingi dunia pada Maret 2015 dari ibukota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi. Dalam perjalanannya, pesawat ini sempat singgah di Oman, Myanmar, China dan Jepang. Perjalanan melintasi trans Pasifik adalah perjalanan yang paling berisiko karena kurangnya tempat pendaratan darurat.
Kecepatan penerbangan yang ideal dari pesawat ini adalah sekitar 45 kilometer per jam. Meskipun begitu, kecepatan pesawat ini bisa berlipat pada saat siang hari ketika sinar matahari begitu kuat.
Sayap Solar Impulse 2, membentang lebih luas daripada sebuah Boeing 747. Sayap ini dilengkapi dengan 17.000 sel surya dan baling-baling listrik bertenaga baterai. Pada malam hari, pesawat bergerak dengan menggunakan energi yang tersimpan.
Pesawat yang diberi nama Solar Impulse 2 itu terbang dengan kekuatan 70 persen dari energi yang tersimpan sambil menunggu angin untuk membantunya mendarat di Moffett Airfield, Mountain View. Pesawat sempat menyeberangi jembatan Golden Gate pada sore hari untuk melanjutkan penerbangan selama 56 jam yang dimulai dari Kamis pagi di Hawaii.
"Saya menyeberangi jembatan. Saya resmi berada di Amerika Serikat. Anda bisa membayangkan melintasi jembatan Golden Gate dengan pesawat bertenaga surya seperti kapal-kapal lakukan di bebeapa abad yang lalu? Tapi, pesawat tidak mengeluarkan suara bising dan tidak mencemari," kata sang pilot Bertrand Piccard, dikutip dari NBC News, Minggu (24/4/2016).
Solar Impulse 2 mulai melakukan perjalanan mengelilingi dunia pada Maret 2015 dari ibukota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi. Dalam perjalanannya, pesawat ini sempat singgah di Oman, Myanmar, China dan Jepang. Perjalanan melintasi trans Pasifik adalah perjalanan yang paling berisiko karena kurangnya tempat pendaratan darurat.
Kecepatan penerbangan yang ideal dari pesawat ini adalah sekitar 45 kilometer per jam. Meskipun begitu, kecepatan pesawat ini bisa berlipat pada saat siang hari ketika sinar matahari begitu kuat.
Sayap Solar Impulse 2, membentang lebih luas daripada sebuah Boeing 747. Sayap ini dilengkapi dengan 17.000 sel surya dan baling-baling listrik bertenaga baterai. Pada malam hari, pesawat bergerak dengan menggunakan energi yang tersimpan.
(ian)