Aparat Israel Tangkap 6 Anggota Sel Teror Yahudi
A
A
A
YERUSALEM - Badan keamanan Israel, Shin Bet mengaku telah menangkap 6 pemukim Tepi Barat yang menjadi anggota dari sel teror Yahudi. Para pemukim itu melakukan kekerasan terhadap warga Palestina tahun lalu, termasuk serangan dan upaya untuk membakar rumah.
"Mereka akan dikenakan tuntutan dalam beberapa hari mendatang," kata Shin Bet dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari laman BBC, Rabu (20/4/2016).
Kelompok teror ini, termasuk seorang tentara dan dua anak di bawah umur, diduga mencoba untuk mengulang serangan pembakaran pemukiman warga di desa Duma, Tepi Barat.
Mereka mengaku menyadari jika tindakan mereka bisa menyebabkan hilangnya nyawa. Mereka mengaku terinspirasi oleh serangan mematikan di desa Tepi Barat, Duma, yang menewaskan sepasang warga Palestina dan balita mereka.
"Mereka mempunyai hubungan dengan kelompok ektremis Yahudi yang baru saja ditangkap dan dituduh melakukan serangkaian serangan terhadap sasaran Palestina dan Kristen," kata Shin Bet sembari menambahkan jika kelompok ini sebelumnya menganiaya seorang petani dan meninggalkannya dalam keadaan terluka.
Sebuah kelompok hak asasi yang mewakili para tersangka mengatakan, akses mereka ke pengacara telah dibatasi untuk menekan mereka membuat pengakuan.
"Mereka akan dikenakan tuntutan dalam beberapa hari mendatang," kata Shin Bet dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari laman BBC, Rabu (20/4/2016).
Kelompok teror ini, termasuk seorang tentara dan dua anak di bawah umur, diduga mencoba untuk mengulang serangan pembakaran pemukiman warga di desa Duma, Tepi Barat.
Mereka mengaku menyadari jika tindakan mereka bisa menyebabkan hilangnya nyawa. Mereka mengaku terinspirasi oleh serangan mematikan di desa Tepi Barat, Duma, yang menewaskan sepasang warga Palestina dan balita mereka.
"Mereka mempunyai hubungan dengan kelompok ektremis Yahudi yang baru saja ditangkap dan dituduh melakukan serangkaian serangan terhadap sasaran Palestina dan Kristen," kata Shin Bet sembari menambahkan jika kelompok ini sebelumnya menganiaya seorang petani dan meninggalkannya dalam keadaan terluka.
Sebuah kelompok hak asasi yang mewakili para tersangka mengatakan, akses mereka ke pengacara telah dibatasi untuk menekan mereka membuat pengakuan.
(ian)