Korban Tewas Gempa Jepang Capai 48 Jiwa
A
A
A
TOKYO - Jumlah korban tewas akibat gempa beruntun yang melanda wilayah Kumamoto Prefecture di barat daya Jepang pekan lalu mencapai 48 jiwa dan tiga orang masih dikabarkan hilang.
Namun, yang menjadi sorotan terkait korban gempa adalah tewasnya 11 orang karena kondisi kesehatan yang memburuk di tempat penampungan dan tekanan mental yang besar. Kematian seperti ini kerap disebut sebagai "kematian terkait gempa", seperti dikutip dari laman Xinhua, Rabu (20/4/2016).
Selain itu, gempa menyebabkan lebih dari 8.700 bangunan sebagian atau seluruhnya rusak. Hal ini mendorong lebih dari seratus ribu penduduk setempat harus tinggal di tempat penampungan yang berada di 660 fasilitas umum di sekitar wilayah bencana.
Gempa juga menghancurkan tol dalam kota dan menghentikan operasional kereta peluru Kyushu. Sedangkan, Bandara Prefektur Kumamoto telah dibuka kembali pada Selasa kemarin untuk penerbangan komersial.
Lumpuhnya sistem transportasi memicu kekurang makanan, air, dan bahan bakar di Kumamoto. Banyak orang antri di supermarket untuk mendapatkan kebutuhan mereka. Sedangkan para korban yang berada di tempat penampungan menuliskan besar-besar kata "air" dan "makanan" di atap atau taman bermain agar bisa dilihat tim penyelamat.
Dua gempa dahsyat menghantam wilayah Kumamoto, Jepang, selama dua hari. Gempa pertama berkekuatan 6,5 skala richter terjadai pada Kamis malam dan gempa kedua berkekuatan 7,3 skala richter terjadi pada Sabtu pagi.
Namun, yang menjadi sorotan terkait korban gempa adalah tewasnya 11 orang karena kondisi kesehatan yang memburuk di tempat penampungan dan tekanan mental yang besar. Kematian seperti ini kerap disebut sebagai "kematian terkait gempa", seperti dikutip dari laman Xinhua, Rabu (20/4/2016).
Selain itu, gempa menyebabkan lebih dari 8.700 bangunan sebagian atau seluruhnya rusak. Hal ini mendorong lebih dari seratus ribu penduduk setempat harus tinggal di tempat penampungan yang berada di 660 fasilitas umum di sekitar wilayah bencana.
Gempa juga menghancurkan tol dalam kota dan menghentikan operasional kereta peluru Kyushu. Sedangkan, Bandara Prefektur Kumamoto telah dibuka kembali pada Selasa kemarin untuk penerbangan komersial.
Lumpuhnya sistem transportasi memicu kekurang makanan, air, dan bahan bakar di Kumamoto. Banyak orang antri di supermarket untuk mendapatkan kebutuhan mereka. Sedangkan para korban yang berada di tempat penampungan menuliskan besar-besar kata "air" dan "makanan" di atap atau taman bermain agar bisa dilihat tim penyelamat.
Dua gempa dahsyat menghantam wilayah Kumamoto, Jepang, selama dua hari. Gempa pertama berkekuatan 6,5 skala richter terjadai pada Kamis malam dan gempa kedua berkekuatan 7,3 skala richter terjadi pada Sabtu pagi.
(ian)