Korsel: Penyebaran Sistem Rudal adalah Masalah Hidup dan Mati
A
A
A
WASHINGTON - Seorang pejabat senior Korea Selatan (Korsel) menegaskan jika rencana untuk menyebar sistem rudal THAAD adalah masalah hidup dan mati bagi negara itu. Pasalnya, penyebaran tersebut untuk menangkal kemungkinan serangan nuklir Korea Utara. Ia pun meminta China untuk memahami hal tersebut dan terlibat dalam pembicaraan atas kemungkinan pengiriman sistem rudal tersebut.
"Saya berharap dapat meminta pengertian China tentang apa Korsel rasakan tentang ancaman Korut," kata Shin Beom-chul, Direktur Jenderal untuk Perencanaan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Korsel dikutip dari Reuters, Selasa (19/4/2016).
"Ini bukan ancaman biasa, itu adalah ancaman nuklir. Itu sangat serius. Kita sekarang dalam situasi hidup-atau-mati. Kita harus memecahkan kesalahpahaman, tetapi titik mendasar adalah bahwa untuk melindungi negara kita adalah prioritas utama," katanya.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dan Korsel telah memulai pembicaraan tentang kemungkinan penyebaran sistem rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) setelah Korut melakukan uji coba nuklir keempat pada 6 Januari lalu.
Namun rencana ini mendapat tentangan dari China. Menurut Beijing, jarak jangkauan rudal THAAD melebihi wilayah Semenanjung Korea dan bisa mencapai negara itu. China pun merasa terancam dengan keberadaan sistem rudal tersebut.
"Saya berharap dapat meminta pengertian China tentang apa Korsel rasakan tentang ancaman Korut," kata Shin Beom-chul, Direktur Jenderal untuk Perencanaan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Korsel dikutip dari Reuters, Selasa (19/4/2016).
"Ini bukan ancaman biasa, itu adalah ancaman nuklir. Itu sangat serius. Kita sekarang dalam situasi hidup-atau-mati. Kita harus memecahkan kesalahpahaman, tetapi titik mendasar adalah bahwa untuk melindungi negara kita adalah prioritas utama," katanya.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dan Korsel telah memulai pembicaraan tentang kemungkinan penyebaran sistem rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) setelah Korut melakukan uji coba nuklir keempat pada 6 Januari lalu.
Namun rencana ini mendapat tentangan dari China. Menurut Beijing, jarak jangkauan rudal THAAD melebihi wilayah Semenanjung Korea dan bisa mencapai negara itu. China pun merasa terancam dengan keberadaan sistem rudal tersebut.
(ian)