Bocorkan 150.000 Dokumen Rahasia ke Asing, Pria China Dihukum Mati

Selasa, 19 April 2016 - 15:52 WIB
Bocorkan 150.000 Dokumen Rahasia ke Asing, Pria China Dihukum Mati
Bocorkan 150.000 Dokumen Rahasia ke Asing, Pria China Dihukum Mati
A A A
BEIJING - Seorang pria China dihukum mati atas tuduhan membocorkan lebih dari 150 ribu dokumen untuk pihak asing tak dikenal. Vonis mati untuk kasus spionase ini disiarkan stasiun televisi pemerintah China, Selasa (19/4/2016).

Pria bernama Huang Yu itu merupkan seorang teknisi komputer dari Sichuan. Dia semula bekerja untuk sebuah departemen pemerintah yang menangani perihal rahasia negara.

Namun, dia dianggap sebagai karyawan yang bekerja buruk dan akhirnya dipecat. Lantaran dipecat, Huang Yu, dendam dan mengirim pesan pada ”organisasi mata-mata asing” di internet.

Melalui internet itulah, dia menawarkan untuk menjual dokumen yang telah diperoleh saat bekerja di kantor pemerintahan dulu. Tawarannya itu diterima, dan Huang Yu mulai menjalin hubungan dengan organisasi sponase asing itu.

Pertemuan mereka terjadi di wilayah Asia Tenggara dan Hong Kong, sebelum akhirnya Huang Yu menyerahkan lebih dari 150 ribu dokumen rahasia China. Dokumen rahasia itu mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan Partai Komunis yang berkuasa atas militer dan masalah keuangan China.

Tapi, karena dia tidak lagi bekerja, Huang Yu mulai kehabisan dokumen untuk dijual. “Dia pun menargetkan istrinya serta adik ipar yang juga bekerja untuk departemen pemerintah yang menangani rahasia negara,” demikin laporan stasiun televisi Pemerintah China, seperti dikutip Reuters.

Dia ditangkap pada tahun 2001, setelah ketahuan kerap melakukan perjalanan ke luar negeri secara sering dan tiba-tiba. Setelah ditangkp, dia diseret ke pengadilan dan hakim menjatuhkan hukuman mati.

Laporan media Pemerintah China itu tidak menjelaskan, kapan eksekusi terhadap Huang Yu dijalankan.

Presiden China, Xi Jinping, sejak berkuasa telah menerapkan kebijakan ketat terkait masalah keamanan, termasuk ancaman baik di dalam maupun dari luar negeri.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5537 seconds (0.1#10.140)