Israel-Palestina Perang di DK PBB
A
A
A
NEW YORK - Suasana sidang Dewan Keamanan (DK) PBB mendadak berubah menjadi panas, ketika terjadi "perang" antara perwakilan Palestina dan Israel. Kedua pihak saling tuding terkait dengan banyaknya aksi kekerasan di Yerusalem.
Semua berawal ketika Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon, melemparkan pertanyaan kepada utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour. Dimana, Danon mempertanyakan apakah pemerintah Palestina turut mengecam tindakan kekerasan yang menargetkan warga Israel.
Mansour yang pada awalnya diam, karena mikrofonnya mati, langsung memberikan serangan balik ketika mikrofonnya mulai menyala. "Kami mengutuk pembunuhan semua warga sipil tak berdosa, termasuk warga sipil Palestina, apakah Anda melakukan hal yang sama?" tanya Mansour pada Danon.
Danon lalu melanjutkan dengan klaim bahwa pemerintah Palestina telah mengajarkan kebencian kepada rakyatnya, dan mendukung aksi terorisme. Danon menyebut salah satu contohnya adalah digunakannya nama salah seorang yang dinilai Israel sebagai pelaku teror untuk nama jalan oleh pemerintah Palestina.
"Anda memberikan uang kepada keluarga teroris. Anda memuliakan teroris, Anda harusnya malu karena melakukan itu," ujar Danon kepada Mansour, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (19/4).
Mansour langsung dengan tegas membantah bahwa mereka tidak memuliakan terorisme. Namun, Danon nampaknya tidak puas, dan terus menyebut bahwa pemerintah Palestina harusnya malu karena telah memuliakan teroris.
Kesal dengan pernyataan Danon, Mansour pun melemparkan serangan balik, dengan menyebut Israel sebagai pembunuh anak-anak. "Anda harusnya malu karena membunuh ribuan anak-anak Palestina," ucap Mansour.
Duta Besar China untuk PBB, Liu Jieyi Wang sebagai ketua sidang berusaha untuk meredakan situasi dengan mengetukkan palu dan mengatakan kepada Danon untuk melanjutkan pernyataannya. Tapi, Danon mengabaikannya, lalu berteriak pada Mansour bahwa pemerintah Palestina tidak berani mengutuk terorisme, dan Palestina harusnya malu akan itu.
Diplomat senior Palestina itu langsung membalas dengan menyebut, Israel adalah penjajah, dan harusnya pergi dari tanah Palestina. "Biarlah orang saya bebas, Anda penjajah, Anda penjajah, tinggalkan kami," pekik Mansour.
Perdebatan sengit itu akhirnya berhenti saat Wang secara mengejutkan berteriak dan mendesak keduanya untuk dapat menahan diri. "Semua orang harus menjaga ketertiban di ruang ini untuk mencerminkan kekhidmatan dari isu yang kita bahas," ujar Wang, yang membuat perdebatan itu terhenti.
Semua berawal ketika Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon, melemparkan pertanyaan kepada utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour. Dimana, Danon mempertanyakan apakah pemerintah Palestina turut mengecam tindakan kekerasan yang menargetkan warga Israel.
Mansour yang pada awalnya diam, karena mikrofonnya mati, langsung memberikan serangan balik ketika mikrofonnya mulai menyala. "Kami mengutuk pembunuhan semua warga sipil tak berdosa, termasuk warga sipil Palestina, apakah Anda melakukan hal yang sama?" tanya Mansour pada Danon.
Danon lalu melanjutkan dengan klaim bahwa pemerintah Palestina telah mengajarkan kebencian kepada rakyatnya, dan mendukung aksi terorisme. Danon menyebut salah satu contohnya adalah digunakannya nama salah seorang yang dinilai Israel sebagai pelaku teror untuk nama jalan oleh pemerintah Palestina.
"Anda memberikan uang kepada keluarga teroris. Anda memuliakan teroris, Anda harusnya malu karena melakukan itu," ujar Danon kepada Mansour, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (19/4).
Mansour langsung dengan tegas membantah bahwa mereka tidak memuliakan terorisme. Namun, Danon nampaknya tidak puas, dan terus menyebut bahwa pemerintah Palestina harusnya malu karena telah memuliakan teroris.
Kesal dengan pernyataan Danon, Mansour pun melemparkan serangan balik, dengan menyebut Israel sebagai pembunuh anak-anak. "Anda harusnya malu karena membunuh ribuan anak-anak Palestina," ucap Mansour.
Duta Besar China untuk PBB, Liu Jieyi Wang sebagai ketua sidang berusaha untuk meredakan situasi dengan mengetukkan palu dan mengatakan kepada Danon untuk melanjutkan pernyataannya. Tapi, Danon mengabaikannya, lalu berteriak pada Mansour bahwa pemerintah Palestina tidak berani mengutuk terorisme, dan Palestina harusnya malu akan itu.
Diplomat senior Palestina itu langsung membalas dengan menyebut, Israel adalah penjajah, dan harusnya pergi dari tanah Palestina. "Biarlah orang saya bebas, Anda penjajah, Anda penjajah, tinggalkan kami," pekik Mansour.
Perdebatan sengit itu akhirnya berhenti saat Wang secara mengejutkan berteriak dan mendesak keduanya untuk dapat menahan diri. "Semua orang harus menjaga ketertiban di ruang ini untuk mencerminkan kekhidmatan dari isu yang kita bahas," ujar Wang, yang membuat perdebatan itu terhenti.
(esn)