Dituding Belanda Langgar Perbatasan Udara, Rusia: Itu Fitnah

Senin, 18 April 2016 - 17:16 WIB
Dituding Belanda Langgar...
Dituding Belanda Langgar Perbatasan Udara, Rusia: Itu Fitnah
A A A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia memberikan respon atas pernyataan yang dibuat oleh Menteri Pertahanan Belanda, Jeanine Hennis-Plasschaert. Jeanine menyebut jet Rusia telah melanggar wilayah udara Belanda.

Pernyataan Jeanine itu muncul kala dirinya melakukan wawancara dengan media Belanda beberapa waktu lalu. Dalam wawancara tersebut dirinya juga mendesak sejumlah negara Eropa untuk melarang kapal-kapal Rusia melintas di Zona Ekonomi Eskuslif mereka dan Belanda akan terus melawan ancaman yang ditimbulkan Rusia di Laut Baltik.

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov mengatakan, apa yang disampaikan Jeanine dalam wawancara tersebut adalah sesuatu yang tidak berdasar. Menurutnya, tidak ada bukti yang bisa memperkuat pernyataan tersebut.

"Pertama-tama, kami menyatakan secara resmi bahwa tidak ada pelanggaran wilayah udara Belanda dengan pesawat milik Angkata Udara Rusia. Kedua, kehadiran kapal Rusia di zona ekonomi eksklusif negara tertentu, termasuk Belanda, berlangsung dengan ketaatan penuh pada ketentuan hukum internasional, yaitu, Konvensi Laut PBB 1982," ucap Antonov.

"Lalu yang ketiga, tindakan mana yang kami lakukan yang merupakan ancaman militer khusus untuk negara-negara Baltik?" tanya Antonov, seperti dilansir Itar-tass pada Senin (18/4).

Menurut Antonov, dalam wawancara tersebut Jeanine dideskripsikan sebagai sosok yang memiliki pengalaman yang kaya, karena pernah lama bekerja di Riga, yang seharusnya membuat Jeanine tahu betul situasi di Laut Baltik.

"Namun, Jeanine dalam wawacara tersebut tidak menyebutkan hal yang mengerikan apa yang pernah dia lihat saat bekerja di Baltik. Dalam hubungan ini, hanya satu hal yang harus diperhatikan, yakni pernyataan oleh politisi Belanda yang ditujukan kepada Angkatan Bersenjata Federasi Rusia adalah sesuatu yang tidak benar dan menghina, dan dengan sengaja bersaksi untuk mendukung kampanye anti-Rusia yang dilakukan oleh pimpinan Belanda saat ini," pungkasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1136 seconds (0.1#10.140)