Soal Insiden di Langit Baltik, Rusia: AS Berlebihan
A
A
A
MOSKOW - Pemerintah Rusia merespon pernyataan Amerika Serikat (AS) soal insiden yang terjadi di atas langit Baltik. AS menuding jet tempur Rusia melakukan manuver berbahaya di dekat pesawat pengintai mereka.
Militer Rusia menuturkan, apa yang disampaikan oleh pihak AS terlalu berlebihan. Dalam sebuah pernyataan, militer Rusia menyebut jet tempur mereka tidak melakukan manuver yang berbahaya.
Negeri Beruang Merah itu juga membantah pernyataan juru bicara Pentagon, Laura Seal, yang menuturkan bahwa pesawat AS tidak mendekati wilayah perbatasan Rusia. Militer Rusia mengatakan, pengiriman Su-27 di atas langit Baltik dikarenakan adanya pesawat asing yang mendekati wilayah Rusia, yang ternyata adalah pesawat AS.
"Pada tanggal 14 April, pasukan pertahanan udara mendekati target tak dikenal dengan kecepatan tinggi mendekati perbatasan Rusia. Jet tempur Su-27 digunakan oleh Armada Baltik untuk mengidentifikasi target," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal. Igor Konashenkov.
"Manuver yang dilakukan pesawat Rusia itu sesuai dengan standar internasional untuk penggunaan wilayah udara. Tidak ada situasi darurat terjadi," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (17/4).
Sebelumnya diberitakan, Pentagon menyatakan sebuah pesawat pengintai Angkatan Udara AS dicegat oleh SU-27 Rusia dengan cara yang tidak aman dan tidak profesional di wilayah udara internasional di Laut Baltik.
Laura mengatakan tindakan tidak aman dan tidak profesional dari seorang pilot, yang dalam kasus ini pilot Rusia memiliki potensi untuk meningkatkan ketegangan antar kedua negara
Militer Rusia menuturkan, apa yang disampaikan oleh pihak AS terlalu berlebihan. Dalam sebuah pernyataan, militer Rusia menyebut jet tempur mereka tidak melakukan manuver yang berbahaya.
Negeri Beruang Merah itu juga membantah pernyataan juru bicara Pentagon, Laura Seal, yang menuturkan bahwa pesawat AS tidak mendekati wilayah perbatasan Rusia. Militer Rusia mengatakan, pengiriman Su-27 di atas langit Baltik dikarenakan adanya pesawat asing yang mendekati wilayah Rusia, yang ternyata adalah pesawat AS.
"Pada tanggal 14 April, pasukan pertahanan udara mendekati target tak dikenal dengan kecepatan tinggi mendekati perbatasan Rusia. Jet tempur Su-27 digunakan oleh Armada Baltik untuk mengidentifikasi target," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal. Igor Konashenkov.
"Manuver yang dilakukan pesawat Rusia itu sesuai dengan standar internasional untuk penggunaan wilayah udara. Tidak ada situasi darurat terjadi," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (17/4).
Sebelumnya diberitakan, Pentagon menyatakan sebuah pesawat pengintai Angkatan Udara AS dicegat oleh SU-27 Rusia dengan cara yang tidak aman dan tidak profesional di wilayah udara internasional di Laut Baltik.
Laura mengatakan tindakan tidak aman dan tidak profesional dari seorang pilot, yang dalam kasus ini pilot Rusia memiliki potensi untuk meningkatkan ketegangan antar kedua negara
(esn)