Mata-mata Cantik Rusia Ledek PM Inggris atas Skandal Panama Papers
A
A
A
MOSKOW - Mata-mata cantik Rusia, Anna Chapman, yang dijuluki “The Real-life Female 007” meledek Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron soal bocoran Panama Papers.
Ledekan Anna muncul di akun Instagram-nya. Mata-mata Rusia yang dideportasi FBI setelah kedoknya terungkap itu juga mendukung Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) karena bisa bersahabat dengan Presiden Vladimir Putin.
Berpose dengan gaun mewah, mata-mata Rusia ini menulis di akun media sosialnya, bahwa dokumen yang bocor adalah pukulan paling sulit bagi PM Inggris, meskipun media-media Barat berusaha mati-matian merusak penguasa Kremlin Vladimir Putin.
”Twist on fate; wartawan Barat mengatur skandal lepas pantai dengan menargetkan Putin, namun tembakan pada David Cameron,” tulis Anna.
Dalam bocoran Panama Papers, nama ayah PM Cameron tercantum sebagai klien firma hukum Mossack Fonseca. Ayah PM Cameron diduga terlibat skandal pajak. Namun, Cameron membela ayahnya dengan menyebut hal itu urusan pribadi dan privasi.
”Ini sudah menjadi sepekan penuh bagi dia (Cameron) untuk membuat alasan untuk keluarganya yang telah menyembunyikan keuntungan dari dana investasi Blairmore Holdings Inc dari layanan pajak Inggris,” lanjut mata-mata RUsia berusia 34 tahun ini, seperti dikutip Daily Mail, semalam (12/4/2016).
Melalui akun media sosial itu, Anna mendukung penuh Donald Trump untuk melenggang ke Gedung Putih dan “menyerang” Hillary Clinton.
”Trump akan bergaul dengan Putin. Dia menyetujui operasi Rusia di Suriah dan terkejut mengapa Amerika Serikat mendukung Ukraina. Perubahan di Amerika lebih dekat. Apa yang Anda pikirkan?,” lanjut posting-an Anna di bawah fotonya yang mengenakan gaun biru berkilau.
Ledekan Anna muncul di akun Instagram-nya. Mata-mata Rusia yang dideportasi FBI setelah kedoknya terungkap itu juga mendukung Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) karena bisa bersahabat dengan Presiden Vladimir Putin.
Berpose dengan gaun mewah, mata-mata Rusia ini menulis di akun media sosialnya, bahwa dokumen yang bocor adalah pukulan paling sulit bagi PM Inggris, meskipun media-media Barat berusaha mati-matian merusak penguasa Kremlin Vladimir Putin.
”Twist on fate; wartawan Barat mengatur skandal lepas pantai dengan menargetkan Putin, namun tembakan pada David Cameron,” tulis Anna.
Dalam bocoran Panama Papers, nama ayah PM Cameron tercantum sebagai klien firma hukum Mossack Fonseca. Ayah PM Cameron diduga terlibat skandal pajak. Namun, Cameron membela ayahnya dengan menyebut hal itu urusan pribadi dan privasi.
”Ini sudah menjadi sepekan penuh bagi dia (Cameron) untuk membuat alasan untuk keluarganya yang telah menyembunyikan keuntungan dari dana investasi Blairmore Holdings Inc dari layanan pajak Inggris,” lanjut mata-mata RUsia berusia 34 tahun ini, seperti dikutip Daily Mail, semalam (12/4/2016).
Melalui akun media sosial itu, Anna mendukung penuh Donald Trump untuk melenggang ke Gedung Putih dan “menyerang” Hillary Clinton.
”Trump akan bergaul dengan Putin. Dia menyetujui operasi Rusia di Suriah dan terkejut mengapa Amerika Serikat mendukung Ukraina. Perubahan di Amerika lebih dekat. Apa yang Anda pikirkan?,” lanjut posting-an Anna di bawah fotonya yang mengenakan gaun biru berkilau.
(mas)