Pentolan Teroris Paris Dipastikan Diekstradisi ke Prancis
A
A
A
BRUSSELS - Tersangka utama serangan teror di Paris pada bulan November tahun lalu, Salah Abdeslam, akan diekstradisi ke Prancis dari Belgia dalam beberapa minggu ke depan. Menurut pengacara Abdeslam, kliennya diekstradisi ke Prancis untuk melakukan pemeriksaan tambahan.
"Seperti yang saya katakan, dia ingin pergi ke Prancis dan itu adalah alasan mengapa hal itu harus diproses dan kami berharap hal itu akan dilakukan dalam beberapa pekan ke depan," kata pengacara Abdeslam, Sven Mary, dikutip dari Reuters, Jumat (8/4/2016).
Diungkapkan oleh Mary, Abdeslam harus menjalani pemeriksaan tambahan oleh penyidik Belgia. Hal itu terkait ditemukannya sidik jari Abdeslam di sebuah apartemen di Brussels, pasca baku tembak polisi dengan tersangka militan Islam.
"Jaksa ingin bertanya tentang insiden itu," kata Mary. "Ada persidangan yang akan berlangsung mengenai tuduhan percobaan pembunuhan beberapa petugas polisi selama pencarian rumah persembunyian di Forest," terangnya.
Abdeslam sempat menjadi pria yang paling dicari di Eropa selama empat bulan. Ia berhasil kabur ke Belgia setelah melakukan aksi serangan teroris di Paris yang menewaskan 130 orang. Ia berhasil ditangkap di sebuah rumah di Molenbeek, Brussels, pada 18 Maret.
"Seperti yang saya katakan, dia ingin pergi ke Prancis dan itu adalah alasan mengapa hal itu harus diproses dan kami berharap hal itu akan dilakukan dalam beberapa pekan ke depan," kata pengacara Abdeslam, Sven Mary, dikutip dari Reuters, Jumat (8/4/2016).
Diungkapkan oleh Mary, Abdeslam harus menjalani pemeriksaan tambahan oleh penyidik Belgia. Hal itu terkait ditemukannya sidik jari Abdeslam di sebuah apartemen di Brussels, pasca baku tembak polisi dengan tersangka militan Islam.
"Jaksa ingin bertanya tentang insiden itu," kata Mary. "Ada persidangan yang akan berlangsung mengenai tuduhan percobaan pembunuhan beberapa petugas polisi selama pencarian rumah persembunyian di Forest," terangnya.
Abdeslam sempat menjadi pria yang paling dicari di Eropa selama empat bulan. Ia berhasil kabur ke Belgia setelah melakukan aksi serangan teroris di Paris yang menewaskan 130 orang. Ia berhasil ditangkap di sebuah rumah di Molenbeek, Brussels, pada 18 Maret.
(ian)