Vampir AS Peminum Darah Bocah 12 Tahun Telah Disuntik Mati
A
A
A
TEXAS - Pria Texas, Amerika Serikat (AS) bernama Pablo Lucio Vasquez, yang dijuluki “vampir pembunuh” telah dieksekusi dengan disuntik mati. Pablo membunuh, memutilasi dan meminum darah bocah 12 tahun.
Pablo mengaku kepada polisi bahwa dia mendengar suara menyuruhnya untuk membunuh bocah 12 tahun bernaa David Cardenas pada 19 April 1998 di Donna, Texas, dekat perbatasan Meksiko.
Menurut laporan IB Times Kamis (7/4/2016), meski kasus itu terjadi sudah lama namun eksekusi terhadap Pablo baru dilakukan hari Rabu waktu AS.
Dalam pengakuannya kepada polisi, Pablo meminum darah ketika korban masih dalam kondisi hidup. Dia mengaku memukul kepala korban dengan pipa besi dan menggorok leher korban untuk diminum darahnya.
Pablo yang berusia 38 tahun menjadi orang ke-11 yang dieksekusi mati di AS pada tahun ini dan merupakan orang keenam yang dieksekusi mati di Texas.
Menurut polisi, David Cardenas hidup dengan saudaranya dan menghabiskan akhir pekan dengan sepupu Pablo bernama Andres Rafael Chapa, 15. Pablo dan Andres pergi ke sebuah pesta, menenggak alkohol dan merokok ganja.
Jasad David Cardenas ditemukan lima hari kemudian dalam kondisi dimutilasi. Kedua lengan dan kakinya hilang.Polisi percaya, pembunuh telah mencoba untuk menghilangkan kepala David Cardenas.
Pablo dan Andres ditangkap di Conroe, pinggiran Houston. Pablo dihukum mati sedangkan Andres dihukum 35 tahun penjara atas tuduhan ikut terlibat dalam pembunuhan korban.
“Mereka memutuskan akan mencoba untuk mengambil kepala (korban) dengan sekop dan tidak menyadari bahwa itu jauh lebih sulit untuk memotong kepala seseorang,” kata jaksa pengadilan, Joseph Orendain.
Dalam sebuah pernyataan sebelum dieksekusi, Pablo menyatakan ada bisikan makhluk yang dia sebut “setan” yang menyuruhnya memenggal kepala korban.”Menyuruh saya untuk minum,”katanya. Ketika ditanya detektif apa yang dia minum, Pablo menjawab; ”Darahnya”.
Pengacara Pablo, James Keegan, sempat meminta Mahkamah Agung AS untuk tidak menjalankan eksekusi terhadap kliennya.
Sebelum meninggal, Pablo mengatakan; "Saya minta maaf kepada keluarga David. Ini adalah satu-satunya cara agar saya dapat diampuni. Anda mendapat keadilan Anda di sini.”
“Vampir” AS ini disuntik mati di Unit Huntsville, sekitar 100 mil sebelah utara Houston, pada pada 6 April 2016.
Pablo mengaku kepada polisi bahwa dia mendengar suara menyuruhnya untuk membunuh bocah 12 tahun bernaa David Cardenas pada 19 April 1998 di Donna, Texas, dekat perbatasan Meksiko.
Menurut laporan IB Times Kamis (7/4/2016), meski kasus itu terjadi sudah lama namun eksekusi terhadap Pablo baru dilakukan hari Rabu waktu AS.
Dalam pengakuannya kepada polisi, Pablo meminum darah ketika korban masih dalam kondisi hidup. Dia mengaku memukul kepala korban dengan pipa besi dan menggorok leher korban untuk diminum darahnya.
Pablo yang berusia 38 tahun menjadi orang ke-11 yang dieksekusi mati di AS pada tahun ini dan merupakan orang keenam yang dieksekusi mati di Texas.
Menurut polisi, David Cardenas hidup dengan saudaranya dan menghabiskan akhir pekan dengan sepupu Pablo bernama Andres Rafael Chapa, 15. Pablo dan Andres pergi ke sebuah pesta, menenggak alkohol dan merokok ganja.
Jasad David Cardenas ditemukan lima hari kemudian dalam kondisi dimutilasi. Kedua lengan dan kakinya hilang.Polisi percaya, pembunuh telah mencoba untuk menghilangkan kepala David Cardenas.
Pablo dan Andres ditangkap di Conroe, pinggiran Houston. Pablo dihukum mati sedangkan Andres dihukum 35 tahun penjara atas tuduhan ikut terlibat dalam pembunuhan korban.
“Mereka memutuskan akan mencoba untuk mengambil kepala (korban) dengan sekop dan tidak menyadari bahwa itu jauh lebih sulit untuk memotong kepala seseorang,” kata jaksa pengadilan, Joseph Orendain.
Dalam sebuah pernyataan sebelum dieksekusi, Pablo menyatakan ada bisikan makhluk yang dia sebut “setan” yang menyuruhnya memenggal kepala korban.”Menyuruh saya untuk minum,”katanya. Ketika ditanya detektif apa yang dia minum, Pablo menjawab; ”Darahnya”.
Pengacara Pablo, James Keegan, sempat meminta Mahkamah Agung AS untuk tidak menjalankan eksekusi terhadap kliennya.
Sebelum meninggal, Pablo mengatakan; "Saya minta maaf kepada keluarga David. Ini adalah satu-satunya cara agar saya dapat diampuni. Anda mendapat keadilan Anda di sini.”
“Vampir” AS ini disuntik mati di Unit Huntsville, sekitar 100 mil sebelah utara Houston, pada pada 6 April 2016.
(mas)