Iran Desak Armenia dan Azerbaijan Tahan Diri
A
A
A
TEHERAN - Pemerintah Iran mendesak Armenia dan Azerbaijan untuk menahan diri dari melakuakan tindakan yang mampu memperburuk situasi. Armenia dan Azerbaijan terlibat peperangan pada Jumat malam lalu.
"Teheran meminta kedua negara bertetangga tersebut untuk menahan diri dari setiap cara atau tindakan yang bisa memperburuk situasi," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Jaberi Ansari, seperti dilansir Iran Daily pada Minggu (3/4).
"Selain itu, kawasan ini telah menjadi tempat tindakan destruktif oleh kelompok-kelompok ekstremis, berita bentrokan tersebut telah menimbulkan keprihatinan berat bagi Iran," sambung Ansari.
Dirinya menambahkan, bahwa negaranya merekomendasikan kepada kedua negara, untuk menghentikan permusuhan dengan mencapai solusi damai dalam kerangka peraturan PBB.
Perang yang pecah secara singkat itu berpangkal pada masalah wilayah Nagorno-Karabakh. Wilayah itu sejatinya terletak di dalam Azerbaijan, tetapi dikendalikan oleh etnis Armenia. Pihak Armenia merasa berkewajiban membela etnis-nya dan akhirnya terlibat perang dengan Azerbaijan di wilayah perbatasan dua negara itu.
Wilayah Nagorno-Karabakh telah memisahkan diri dari Azerbaijan pada tahun 1988. Kemudian pada tahun 1991, Nagorno-Karabakh mendeklarasikan kemerdekaan diikuti dengan perang berdarah selama tiga tahun.
"Teheran meminta kedua negara bertetangga tersebut untuk menahan diri dari setiap cara atau tindakan yang bisa memperburuk situasi," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Jaberi Ansari, seperti dilansir Iran Daily pada Minggu (3/4).
"Selain itu, kawasan ini telah menjadi tempat tindakan destruktif oleh kelompok-kelompok ekstremis, berita bentrokan tersebut telah menimbulkan keprihatinan berat bagi Iran," sambung Ansari.
Dirinya menambahkan, bahwa negaranya merekomendasikan kepada kedua negara, untuk menghentikan permusuhan dengan mencapai solusi damai dalam kerangka peraturan PBB.
Perang yang pecah secara singkat itu berpangkal pada masalah wilayah Nagorno-Karabakh. Wilayah itu sejatinya terletak di dalam Azerbaijan, tetapi dikendalikan oleh etnis Armenia. Pihak Armenia merasa berkewajiban membela etnis-nya dan akhirnya terlibat perang dengan Azerbaijan di wilayah perbatasan dua negara itu.
Wilayah Nagorno-Karabakh telah memisahkan diri dari Azerbaijan pada tahun 1988. Kemudian pada tahun 1991, Nagorno-Karabakh mendeklarasikan kemerdekaan diikuti dengan perang berdarah selama tiga tahun.
(esn)