Pembajak EgyptAir Bersabuk Bom Merupakan Seorang Profesor
A
A
A
KAIRO - Pembajak pesawat EgyptAir MS181 pada hari Selasa (29/3/2016) diketahui bernama Ibrahim Abdel Tawwab Samaha. Pembajak yang mengenakan sabuk bom bunuh diri itu diketahui merupakan seorang profesor.
Samaha yang menjadi penumpang di kursi K38 tercatat sebagai Profesor Kedokteran Hewan di Universitas Alexandria. Hal itu terungkap dari website universitas.
Menurut situs universitas itu, Samaha menjabat sebagai Kepala Departemen Kesehatan Makanan di Universitas Alexandria.
Pesawat itu membawa sekitar 81 penumpang. Menurut laporan Reuters, beberapa penumpang sudah dibebaskan melalui negosiasi. Namun, belum jelas berapa banyak yang masih disandera.
”Negosiasi dengan pembajak telah menyebabkan pembebasan semua penumpang pesawat dengan pengecualian dari kru dan lima orang asing,” kata pihak maskapai EgyptAir, dalam sebuah pernyataan, yang sesaat kemudian diralat bahwa jumlah warga asing yang disandera sebanyak empat orang.
Pesawat EgyptAir itu semula terbang dari Alexandria menuju Kairo. Namun, di tengah perjalanan, Samaha memaksa pilot mendaratkan pesawat di Larnaca, Siprus.
Kementerian Penerbangan Sipil Mesir, menyatakan bahwa pilot pesawat EgyptAir, Omar al-Gammal, telah memberitahu pihak berwenang bahwa dia diancam oleh penumpang yang mengenakan sabuk bom bunuh diri.
Motif pembajakan pesawat belum jelas. Tapi, Samaha meminta dihubungkan dengan mantan istrinya yang merupakan warga Siprus. Media lokal menyebut motif Samaha adalah meminta suaka politik di Siprus.
Samaha yang menjadi penumpang di kursi K38 tercatat sebagai Profesor Kedokteran Hewan di Universitas Alexandria. Hal itu terungkap dari website universitas.
Menurut situs universitas itu, Samaha menjabat sebagai Kepala Departemen Kesehatan Makanan di Universitas Alexandria.
Pesawat itu membawa sekitar 81 penumpang. Menurut laporan Reuters, beberapa penumpang sudah dibebaskan melalui negosiasi. Namun, belum jelas berapa banyak yang masih disandera.
”Negosiasi dengan pembajak telah menyebabkan pembebasan semua penumpang pesawat dengan pengecualian dari kru dan lima orang asing,” kata pihak maskapai EgyptAir, dalam sebuah pernyataan, yang sesaat kemudian diralat bahwa jumlah warga asing yang disandera sebanyak empat orang.
Pesawat EgyptAir itu semula terbang dari Alexandria menuju Kairo. Namun, di tengah perjalanan, Samaha memaksa pilot mendaratkan pesawat di Larnaca, Siprus.
Kementerian Penerbangan Sipil Mesir, menyatakan bahwa pilot pesawat EgyptAir, Omar al-Gammal, telah memberitahu pihak berwenang bahwa dia diancam oleh penumpang yang mengenakan sabuk bom bunuh diri.
Motif pembajakan pesawat belum jelas. Tapi, Samaha meminta dihubungkan dengan mantan istrinya yang merupakan warga Siprus. Media lokal menyebut motif Samaha adalah meminta suaka politik di Siprus.
(mas)