Tak Ada Korban WNI, Indonesia Kecam Keras Bom Lahore
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pada Senin (28/3/2016) mengecam keras aksi bom bunuh diri di Lahore, Pakistan, yang menewaskan 70 orang.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Islamabad menyatakan, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang jadi korban bom di Lahore.
Bom bunuh diri itu mengguncang sebuah taman di Lahore, saat anak-anak menikmati libur Paskah, semalam sekitar pukul 20.00 waktu setempat atau pukul 22.00 WIB.
“Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati dan dukacita yang mendalam kepada rakyat dan Pemerintah Pakistan, khususnya kepada korban dan keluarga korban,” demikian pernyataan tertulis Kemlu yang diterima Sindonews.
Meski tidak ada korban dari pihak WNI, KBRI di Islamabad terus berkoordinasi dengan otoritas keamanan dan rumah sakit di Lahore.”Untuk memperoleh informasi lebih jauh mengenai kemungkinan WNI yang menjadi korban,” lanjut keterangan Kemlu.
KBRI mengimbau WNI di Pakistan, khususnya di Kota Lahore untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan situasi serta menghindari pusat-pusat keramaian yang rawan menjadi sasaran serangan. Saat ini, jumlah WNI yang berada di Pakistan berjumlah 920 orang dengan 752 di Islamabad dan 168 di Karachi.
“Indonesia kembali menegaskan bahwa aksi terorisme atau kekerasan dalam bentuk dan manifestasi apapun tidak dapat ditoleransi. Di saat sebagian umat di dunia dan juga di Pakistan merayakan Hari Raya Paskah, tindakan teror yang terjadi kembali menunjukkan pentingnya komunitas internasional untuk meningkatkan kerja sama dalam memerangi ekstrimisme dan radikalisme,” lanjut pihak Kemlu.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Islamabad menyatakan, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang jadi korban bom di Lahore.
Bom bunuh diri itu mengguncang sebuah taman di Lahore, saat anak-anak menikmati libur Paskah, semalam sekitar pukul 20.00 waktu setempat atau pukul 22.00 WIB.
“Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati dan dukacita yang mendalam kepada rakyat dan Pemerintah Pakistan, khususnya kepada korban dan keluarga korban,” demikian pernyataan tertulis Kemlu yang diterima Sindonews.
Meski tidak ada korban dari pihak WNI, KBRI di Islamabad terus berkoordinasi dengan otoritas keamanan dan rumah sakit di Lahore.”Untuk memperoleh informasi lebih jauh mengenai kemungkinan WNI yang menjadi korban,” lanjut keterangan Kemlu.
KBRI mengimbau WNI di Pakistan, khususnya di Kota Lahore untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan situasi serta menghindari pusat-pusat keramaian yang rawan menjadi sasaran serangan. Saat ini, jumlah WNI yang berada di Pakistan berjumlah 920 orang dengan 752 di Islamabad dan 168 di Karachi.
“Indonesia kembali menegaskan bahwa aksi terorisme atau kekerasan dalam bentuk dan manifestasi apapun tidak dapat ditoleransi. Di saat sebagian umat di dunia dan juga di Pakistan merayakan Hari Raya Paskah, tindakan teror yang terjadi kembali menunjukkan pentingnya komunitas internasional untuk meningkatkan kerja sama dalam memerangi ekstrimisme dan radikalisme,” lanjut pihak Kemlu.
(mas)