Whistleblower: Pilot Flydubai Dipaksa Kerja sampai Tewas

Selasa, 22 Maret 2016 - 14:11 WIB
Whistleblower: Pilot Flydubai Dipaksa Kerja sampai Tewas
Whistleblower: Pilot Flydubai Dipaksa Kerja sampai Tewas
A A A
DOHA - Seorang whistleblower pada Selasa (22/3/2016) mengungkap sistem kerja buruk di maskapai Flydubai, yang mungkin menjadi pemicu jatuhnya pesawat Flydubai FZ981 di Rostov-on-Don, Sabtu pekan lalu.

Whistleblower yang mengungkap hal itu adalah seorang mantan kapten pilot Flydubai. Dalam wawancaranya dengan Russia Today dengan syarat anonim di Doha, dia mengatakan bahwa pilot dipaksa bekerja sampai lelah.”Dia telah bekerja sampai tewas meskipun ada keluhan,” katanya.

Menurut mantan kapten pilot itu, manajemen puncak Flydubai sudah menyadari masalah ini, tapi tidak melakukan apa pun untuk mengatasinya. "Ketika saya masih di perusahaan, salah satu hal terakhir yang saya beritahu pada manajemen adalah bahwa akan ada kecelakaan karena kelelahan pilot,” katanya.

Alasan pilot kelelahan, katanya, cukup sederhana. Yakni, pilot terlalu banyak bekerja dan tidak diberi cukup waktu untuk tidur.

Whistleblower itu juga menyediakan dokumen yang menunjukkan bahwa para pilot, khususnya pilot junior, sedang ditugaskan terbang secara berturut-turut. Dia berpendapat, awak pesawat sering tidak memiliki cukup waktu untuk penyesuaian tidur.


Semua orang di perusahaan memiliki ini pergeseran (jadwal) berbahaya dari penerbangan siang hingga penerbangan malam, dan kemudian kembali ke penerbangan siang, dan kemudian kembali lagi ke penerbangan malam, dan itu pasti menjadi masalah besar untuk waktu yang lama,” paparnya.

Dia yakin bahwa kurangnya tidur pilot telah berkontribusi pada kecelakaan pesawat Flydubai FZ981 di Rostov-on-Don, Rusia selatan yang menewaskan semua 62 penumpang dan awak pesawat.

Russia Today juga memperoleh log penerbangan dari co-pilot FZ981, Alejandro Cruz Alava, yang mengungkap bahwa dia telah bekerja selama 11 hari dengan hanya satu hari libur sebelum kecelakaan terjadi.

Whistleblower itu berkomentar bahwa Alava tidak diberi cukup waktu untuk menyesuaikan pola tidurnya.”(Alava) bekerja sebelas hari berturut-turut dengan pengecualian satu hari libur, pada Selasa 15 Maret,” katanya.

Selain itu, kapten pilot, Aristos Socratous, telah dilaporkan mengajukan dokumen yang berisi pengunduran dirinya karena jadwal yang tak tertahankan.

Alasan bahwa kapten mengundurkan diri adalah karena jadwal, dia hanya tidak bisa melakukannya lagi. Dia terlalu lelah, akan bekerja lelah, dan ini yang benar-benar mengapa dia mengundurkan diri,” ujar sang whistleblower.

Pihak maskapai Flydubai belum berkomentar atas laporan itu. Pihak maskapai sebelumnya menyatakan pesawat Flydubai jatuh ketika sedang mencoba mendarat di saat cuaca buruk.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6743 seconds (0.1#10.140)