Iran Kantongi Ribuan Informasi dari Perangkat Pelaut AS
A
A
A
TEHERAN - Iran mengaku telah mengantongi ribuan halaman informasi dari perangkat komunikasi yang digunakan oleh para pelaut Amerika Serikat (AS) yang sempat ditahan pada bulan Januari lalu. Demikian dilaporkan stasiun televisi Iran.
Laporan tersebut mengutip pernyataan Komandan Angkatan Laut Iran, Jenderal Ali Razmjou. Razmjou mengatakan, informasi yang berjumlah 13.000 halaman itu diambil dari laptop, perangkat GPS dan peta, seperti dikutip dari US News, Kamis (17/3/2016).
Menurut Razmjou, perangkat-perangkat itu jatuh ke tangan Iran sesuai peraturan internasional dan informasi yang didapatkan dari perangkat itu dapat digunakan dalam berbagai bidang. Pemerintah Iran bisa saja mengembalikan perangkat-perangkat itu, meski mempunyai hak untuk menyitanya.
Terkait hal tersebut, Armada 5 Angkatan Laut AS yang berbasis di Bahrain belum memberikan komentar. Armada 5 Angkatan Laut AS di Bahrain adalah pihak yang bertanggung jawab untuk personel dan armada Angkatan Laut AS di Teluk.
Seperti diketahui, 10 pelaut AS sempat ditahan selama kurang dari satu hari di Iran pada bulan Januari lalu. Mereka ditahan karena telah memasuki perairan Iran tanpa izin. Belakangan diketahui jika hal itu disebabkan kerusakan pada alat navigasi kapal yang mereka tumpangi.
Laporan tersebut mengutip pernyataan Komandan Angkatan Laut Iran, Jenderal Ali Razmjou. Razmjou mengatakan, informasi yang berjumlah 13.000 halaman itu diambil dari laptop, perangkat GPS dan peta, seperti dikutip dari US News, Kamis (17/3/2016).
Menurut Razmjou, perangkat-perangkat itu jatuh ke tangan Iran sesuai peraturan internasional dan informasi yang didapatkan dari perangkat itu dapat digunakan dalam berbagai bidang. Pemerintah Iran bisa saja mengembalikan perangkat-perangkat itu, meski mempunyai hak untuk menyitanya.
Terkait hal tersebut, Armada 5 Angkatan Laut AS yang berbasis di Bahrain belum memberikan komentar. Armada 5 Angkatan Laut AS di Bahrain adalah pihak yang bertanggung jawab untuk personel dan armada Angkatan Laut AS di Teluk.
Seperti diketahui, 10 pelaut AS sempat ditahan selama kurang dari satu hari di Iran pada bulan Januari lalu. Mereka ditahan karena telah memasuki perairan Iran tanpa izin. Belakangan diketahui jika hal itu disebabkan kerusakan pada alat navigasi kapal yang mereka tumpangi.
(ian)