Menteri Israel Sebut Abbas Penghasut Kekerasan
A
A
A
YERUSALEM - Menteri Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Antariksa Israel, Ofir Akunis menyebut Presiden Palestina Mahmoud Abbas sebagai penghasut kekerasan. Menurutnya, Abbas adalah penyebab utama meningkatnya aksi kekerasan di Israel.
Politisi dari partai Likud itu menuturkan, otoritas Palestina di bawah pimpinan Abbas telah menyebarkan kampanye untuk melakukan serangan terhadap warga Israel. Inilah yang menjadi penyebab mengapa banyak pemuda Palestina yang melakukan serangan terhadap warga dan aparat Israel.
"Otoritas Palestina telah memulai kampanye ekstrim terhadap Israel melalui hasutan dalam sistem pendidikan dan media Palestina," kata Akunis dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Times of Israel pada Sabtu (12/3).
"Menurut Palestina, semua orang Israel adalah kera dan babi yang mencemarkan tanah. Selain itu, Tidak hanya pemimpin Palestina tidak mengutuk serangan teror, ia justru mendorong mereka dan membayar gaji kepada keluarga para teroris," sambungnya.
Pernyataan Akunis ini muncul beberapa hari setelah adanya serangan yang dilakukan oleh seorang pemuda Palestina, yang melukai 13 orang, termasuk seorang warga Amerika Serikat (AS) dan dua orang warga Rusia. Abbas dinilai mendukung aksi tersebut karena tidak segera mengecam serangan itu.
Politisi dari partai Likud itu menuturkan, otoritas Palestina di bawah pimpinan Abbas telah menyebarkan kampanye untuk melakukan serangan terhadap warga Israel. Inilah yang menjadi penyebab mengapa banyak pemuda Palestina yang melakukan serangan terhadap warga dan aparat Israel.
"Otoritas Palestina telah memulai kampanye ekstrim terhadap Israel melalui hasutan dalam sistem pendidikan dan media Palestina," kata Akunis dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Times of Israel pada Sabtu (12/3).
"Menurut Palestina, semua orang Israel adalah kera dan babi yang mencemarkan tanah. Selain itu, Tidak hanya pemimpin Palestina tidak mengutuk serangan teror, ia justru mendorong mereka dan membayar gaji kepada keluarga para teroris," sambungnya.
Pernyataan Akunis ini muncul beberapa hari setelah adanya serangan yang dilakukan oleh seorang pemuda Palestina, yang melukai 13 orang, termasuk seorang warga Amerika Serikat (AS) dan dua orang warga Rusia. Abbas dinilai mendukung aksi tersebut karena tidak segera mengecam serangan itu.
(esn)