Gadis Cilik Meregang Nyawa Akibat Senjata Kimia ISIS
A
A
A
BAGHDAD - Seorang gadis cilik berusia tiga tahun yang terluka akibat serangan senjata kimia ISIS meninggal di rumah sakit, begitu dikatakan sumber-sumber medis dan pejabat Irak.
Fatima Samir berada di antara puluhan orang yang dirawat di rumah sakit setelah serangan kimia melanda kota Taza, tepat di sebelah selatan kota Kirkuk. Serangan itu terjadi pada pertengahan pekan ini.
"Dia meninggal karena komplikasi pernapasan dan gagal ginjal disebabkan serangan gas mustard yang digunakan oleh ISIS di Taza," kata Komisi Irak untuk Hak Asasi Manusia, Masrour Aswad, dikutip dari ABC.Net, Sabtu (12/3/2016).
Aswad mengatakan, roket yang ditembakkan ke Taza berasal dari kota yang dikuasai oleh ISIS, Bashir, mengandung gas mustard. Sedangkan menurut sejumlah pejabat lain, kemungkinan ISIS juga menggunakan zat klorin.
ISIS diyakini telah menggunakan sejumlah bahan kimia di masa lalu. Strategi ini menyebabkan beberapa korban dan menimbulkan dampak psikoligis yang lebih parah ketimbang serangan militer.
Fatima Samir berada di antara puluhan orang yang dirawat di rumah sakit setelah serangan kimia melanda kota Taza, tepat di sebelah selatan kota Kirkuk. Serangan itu terjadi pada pertengahan pekan ini.
"Dia meninggal karena komplikasi pernapasan dan gagal ginjal disebabkan serangan gas mustard yang digunakan oleh ISIS di Taza," kata Komisi Irak untuk Hak Asasi Manusia, Masrour Aswad, dikutip dari ABC.Net, Sabtu (12/3/2016).
Aswad mengatakan, roket yang ditembakkan ke Taza berasal dari kota yang dikuasai oleh ISIS, Bashir, mengandung gas mustard. Sedangkan menurut sejumlah pejabat lain, kemungkinan ISIS juga menggunakan zat klorin.
ISIS diyakini telah menggunakan sejumlah bahan kimia di masa lalu. Strategi ini menyebabkan beberapa korban dan menimbulkan dampak psikoligis yang lebih parah ketimbang serangan militer.
(esn)