Ini Alasan RI Buka Konsulat Kehormatan di Palestina
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia memberikan penjelasan mengapa Indonesia memilih membuka Konsulat Kehormatan (Konhor) di Palestina, dan bukan Kedutaan Besar atau Konsulat Jenderal di sana. Alasan utamanya adalah akses.
Seperti diketahui, untuk memasuki Ramallah dibutuhkan izin dari pemerintah Israel, karena semua perbatasan Palestina dikontrol oleh pemerintah Israel. Sedangkan untuk mendapatkan izin dari Israel dibutuhkan waktu yang sangat panjang.
"Salah satu permasalahan, lokasi Ramallah sulit diakses. Jika buka perwakilan dan menaruh orang Indonesia di sana, susah," kata juru bicara Kemlu Arrmanantha Nassir pada Kamis (10/3).
"Kalau Konhor lebih mudah, karena orang lokal. Untuk dapat izin masuk makan waktu dua sampai tiga bulan. Staf kita dari KBRI Amman sudah minta izin sejak Desember soal kedatangan ibu Menteri Luar Negeri di Ramallah. Paling efektif konhor, karena dia punya akses ke pemerintah Palestina dan KBRI kita di Amman," sambungnya.
Konhor di Ramallah rencananya akan dibuka oleh Menlu Retno Marsudi pada tanggal 13 Maret mendatang. Maha Abu-Shusheh adalah warga Palestina yang ditunjuk oleh pemerintah Indonesia untuk menjadi Konhor di Ramallah.
Seperti diketahui, untuk memasuki Ramallah dibutuhkan izin dari pemerintah Israel, karena semua perbatasan Palestina dikontrol oleh pemerintah Israel. Sedangkan untuk mendapatkan izin dari Israel dibutuhkan waktu yang sangat panjang.
"Salah satu permasalahan, lokasi Ramallah sulit diakses. Jika buka perwakilan dan menaruh orang Indonesia di sana, susah," kata juru bicara Kemlu Arrmanantha Nassir pada Kamis (10/3).
"Kalau Konhor lebih mudah, karena orang lokal. Untuk dapat izin masuk makan waktu dua sampai tiga bulan. Staf kita dari KBRI Amman sudah minta izin sejak Desember soal kedatangan ibu Menteri Luar Negeri di Ramallah. Paling efektif konhor, karena dia punya akses ke pemerintah Palestina dan KBRI kita di Amman," sambungnya.
Konhor di Ramallah rencananya akan dibuka oleh Menlu Retno Marsudi pada tanggal 13 Maret mendatang. Maha Abu-Shusheh adalah warga Palestina yang ditunjuk oleh pemerintah Indonesia untuk menjadi Konhor di Ramallah.
(esn)