Bekas Sopir Aung San Suu Kyi Dicalonkan Jadi Presiden Myanmar
A
A
A
RANGOON - Bekas sopir dan pembantu dekat Aung San Suu Kyi dicalonkan untuk menjadi Presiden Myanmar. Pengusungnya adalah Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), partai pendukung Suu Kyi.
Suu Kyi yang meraih Nobel Perdamaian itu secara resmi “berkuasa” di Myanmar setelah NLD mengalahkan kubu junta militer dalam Pemilu November 2015 lalu.
Meski NLD menang Pemilu, Suu Kyi sesuai konstitusi Myanmar dilarang menjadi presiden negara itu. Hal itulah yang membuat NLD mengusung mantan sopir Suu Kyi yang bernama U Htin Kyaw menjadi capres Myanmar.
”Saya ingin mengusulkan U Htin Kyaw, dari NLD,” kata Khin San Hlaing, anggota majelis rendah Myanmar dari NLD.
Menurut laporan Reuters, Kamis (10/3/2016), Kyaw baru dua bulan bergabung dengan NLD. Pria 69 tahun itu selama ini membantu Suu Kyi menjalankan yayasan amalnya.
Selain bekas sopir tersebut, NLD juga akan mengusung sosok capres lain. Para capres itu akan bersaing menggantikan Presiden Thein Sein yang masa jabatannya akan berakhir tidak lama lagi.
Pihak junta militer juga berencana mengajukan capres sendiri. Junta militer tercatat masih memiliki seperempat kursi parlemen.
Sementara itu, Suu Kyi menegaskan, bahwa NLD akan mendukung tokoh yang menjadi harapan publik Myanmar. ”Saya ingin menarik orang untuk mendukung dan berdiri bersama NLD dengan kebijaksanaan,” katanya.
”NLD bertekad untuk memenuhi harapan masyarakat dan akan melakukan yang terbaik,” lanjut Suu Kyi.
Suu Kyi yang meraih Nobel Perdamaian itu secara resmi “berkuasa” di Myanmar setelah NLD mengalahkan kubu junta militer dalam Pemilu November 2015 lalu.
Meski NLD menang Pemilu, Suu Kyi sesuai konstitusi Myanmar dilarang menjadi presiden negara itu. Hal itulah yang membuat NLD mengusung mantan sopir Suu Kyi yang bernama U Htin Kyaw menjadi capres Myanmar.
”Saya ingin mengusulkan U Htin Kyaw, dari NLD,” kata Khin San Hlaing, anggota majelis rendah Myanmar dari NLD.
Menurut laporan Reuters, Kamis (10/3/2016), Kyaw baru dua bulan bergabung dengan NLD. Pria 69 tahun itu selama ini membantu Suu Kyi menjalankan yayasan amalnya.
Selain bekas sopir tersebut, NLD juga akan mengusung sosok capres lain. Para capres itu akan bersaing menggantikan Presiden Thein Sein yang masa jabatannya akan berakhir tidak lama lagi.
Pihak junta militer juga berencana mengajukan capres sendiri. Junta militer tercatat masih memiliki seperempat kursi parlemen.
Sementara itu, Suu Kyi menegaskan, bahwa NLD akan mendukung tokoh yang menjadi harapan publik Myanmar. ”Saya ingin menarik orang untuk mendukung dan berdiri bersama NLD dengan kebijaksanaan,” katanya.
”NLD bertekad untuk memenuhi harapan masyarakat dan akan melakukan yang terbaik,” lanjut Suu Kyi.
(mas)