Seoul Tuduh Korut Sadap Ponsel Pintar Pejabat Utama Korsel
A
A
A
SEOUL - Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan (Korsel) menuduh Korea Utara (Korut) menyadap ponsel pintar milik sejumlah pejabat utama Seoul.
Dalam sebuah pernyataan, NIS mengatakan bahwa Korut mencuri nomor telepon dan pesan teks dari ponsel pintar sejumlah pejabat penting Korsel antara akhir Februari hingga awal Maret.
Intelijen Seoul, seperti dikutip Reuters, Selasa (8/3/2016) juga mencoba membobol email pekerja kereta api Korsel untuk melakukan serangan cyber terhadap sistem transportasi di Korea Selatan.
”Korea Utara telah meningkatkan serangkaian serangan cyber terhadap kami, setelah uji coba nuklir keempat pada tanggal 6 Januari,” demikian pernyataan NIS.
Korut juga dituduh memiliki persiapan untuk melakukan serangan cyber besar pada jaringan perbankan Korsel.
”Jika dibiarkan, hal itu akan mengakibatkan kekacauan keuangan utama, seperti kelumpuhan sistem internet banking dan transfer yang tidak diinginkan dari deposito,” katanya.
Agen mata-mata Seoul telah mendesak instansi pemerintah dan lembaga-lembaga publik untuk mempertahankan tingkat kewaspadaan.
Di masa lalu, Seoul menyalahkan hacker Korea Utara untuk serangkaian serangan cyber terhadap institusi militer, bank, instansi pemerintah, lembaga penyiaran televisi, situs media dan sistem pembangkit listrik tenaga nuklir.
Amerika Serikat juga pernah menuduh Korut berada di balik serangan cyber pada unit perfilman Hollywood, Sony Picture, setelah perusahaan film itu membuat film satir tentang sosok Kim Jong-un berjudul “The Interview”.
Dalam sebuah pernyataan, NIS mengatakan bahwa Korut mencuri nomor telepon dan pesan teks dari ponsel pintar sejumlah pejabat penting Korsel antara akhir Februari hingga awal Maret.
Intelijen Seoul, seperti dikutip Reuters, Selasa (8/3/2016) juga mencoba membobol email pekerja kereta api Korsel untuk melakukan serangan cyber terhadap sistem transportasi di Korea Selatan.
”Korea Utara telah meningkatkan serangkaian serangan cyber terhadap kami, setelah uji coba nuklir keempat pada tanggal 6 Januari,” demikian pernyataan NIS.
Korut juga dituduh memiliki persiapan untuk melakukan serangan cyber besar pada jaringan perbankan Korsel.
”Jika dibiarkan, hal itu akan mengakibatkan kekacauan keuangan utama, seperti kelumpuhan sistem internet banking dan transfer yang tidak diinginkan dari deposito,” katanya.
Agen mata-mata Seoul telah mendesak instansi pemerintah dan lembaga-lembaga publik untuk mempertahankan tingkat kewaspadaan.
Di masa lalu, Seoul menyalahkan hacker Korea Utara untuk serangkaian serangan cyber terhadap institusi militer, bank, instansi pemerintah, lembaga penyiaran televisi, situs media dan sistem pembangkit listrik tenaga nuklir.
Amerika Serikat juga pernah menuduh Korut berada di balik serangan cyber pada unit perfilman Hollywood, Sony Picture, setelah perusahaan film itu membuat film satir tentang sosok Kim Jong-un berjudul “The Interview”.
(mas)