ISIS Diduga Berencana Kacaukan Pilpres AS
A
A
A
WASHINGTON - Seorang pengamat Timur Tengah mengatakan, ISIS tengah aktif merencanakan serangkaian serangan bergaya pembantaian Paris di Amerika Serikat (AS) jelang pemilihan presiden. Serangan itu diyakini akan dilancarkan pada bulan November mendatang.
"Ada kemungkinan yang sangat tinggi bahwa pengikut ISIS tidak akan melewatkan pemilihan presiden di Amerika Serikat dengan melakukan kekerasan bergaya Paris di kota-kota Amerika," ucap Theodore Karasik, analis yang berbasis di Teluk untuk urusan geo-politik regional.
Dia bahkan memprediksi bahwa serangan kaki tangan ISIS itu bisa memberikan kemenangan mengejutkan bagi Donald Trump karena akan meningkatkan sentimen anti imigran dan sikap anti muslim.
Terpilihnya Trump pun akan memberikan keuntungan bagi ISIS, karena kebijakannya terhadap Iran akan memberikan guncangan yang serius di Timur Tengah.
"Sebagai presiden, Trump akan cenderung menjadikan Iran sebagai lahan bisnis sesuai dengan visinya yaitu kecakapan ekonomi AS. Dia kemungkinan akan mempercepat akselerasi Iran ke dalam ekonomi global," katanya. Dengan strategi ini akan timbul ketegangan di wilayah tersebut dan memicu munculnya ISIS.
Peringatan ini muncul hanya beberapa hari setelah muncul kabar jika teroris ISIS mungkin telah memperoleh bahan radioaktif yang dapat digunakan sebagai senjata dalam perang mereka melawan Barat.
Pemerintah Irak sedang mencari bahan, disimpan dalam kasus pelindung ukuran laptop, setelah itu dicuri pada November dari fasilitas penyimpanan Amerika di dekat kota selatan Basra.
"Ada kemungkinan yang sangat tinggi bahwa pengikut ISIS tidak akan melewatkan pemilihan presiden di Amerika Serikat dengan melakukan kekerasan bergaya Paris di kota-kota Amerika," ucap Theodore Karasik, analis yang berbasis di Teluk untuk urusan geo-politik regional.
Dia bahkan memprediksi bahwa serangan kaki tangan ISIS itu bisa memberikan kemenangan mengejutkan bagi Donald Trump karena akan meningkatkan sentimen anti imigran dan sikap anti muslim.
Terpilihnya Trump pun akan memberikan keuntungan bagi ISIS, karena kebijakannya terhadap Iran akan memberikan guncangan yang serius di Timur Tengah.
"Sebagai presiden, Trump akan cenderung menjadikan Iran sebagai lahan bisnis sesuai dengan visinya yaitu kecakapan ekonomi AS. Dia kemungkinan akan mempercepat akselerasi Iran ke dalam ekonomi global," katanya. Dengan strategi ini akan timbul ketegangan di wilayah tersebut dan memicu munculnya ISIS.
Peringatan ini muncul hanya beberapa hari setelah muncul kabar jika teroris ISIS mungkin telah memperoleh bahan radioaktif yang dapat digunakan sebagai senjata dalam perang mereka melawan Barat.
Pemerintah Irak sedang mencari bahan, disimpan dalam kasus pelindung ukuran laptop, setelah itu dicuri pada November dari fasilitas penyimpanan Amerika di dekat kota selatan Basra.
(ian)