PM Korsel: Awas Serangan Cyber Korut!
A
A
A
SEOUL - Perdana Menteri Korea Selatan (Korsel), Hwang Kyo-ahn, memperingatkan kemungkinan serangan cyber dari Korea Utara (Korut). Ia lantas menginstruksikan para pejabat terkait untuk menggagalkan serangan tersebut.
Kyo-ahn mengatakan, sistem kerjasama yang erat harus dibangun antara militer, pemerintah dan sektor sipil untuk memblokade kemungkinan serangan Korut di dunia maya, seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (2/2/2016).
Kyo-an mengatakan, Korut telah melakukan serangan cyber besar-besaran terhadap Korsel setelah melakukan uji coba nuklir. Ia pun menginstruksikan para pejabat untuk mendeteksi serangan tersebut pada waktu yang tepat dan memulihkan jaringan.
Ia juga mendesak warga Korsel untuk memperbarui sistem keamanan pada komputer pribadi dan smartphone mereka. Ia juga meminta pengguna komputer untuk menahan diri membuka e-mail yang mencurigakan atau pesan teks untuk meminimalkan serangan cyber yang kemungkinan berasal dari Pyongyang.
Komentar ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang serangan teror Korut, menyusul uji coba nuklir keempat pada 6 Januari lalu yang diklaim sebagai uji bom hidrogen pertama. Pada tanggal 7 Februari, Pyongyang meluncurkan roket jarak jauh, yang dikutuk oleh dunia internasional sebagai uji teknologi rudal yang dilarang.
Kyo-ahn mengatakan, sistem kerjasama yang erat harus dibangun antara militer, pemerintah dan sektor sipil untuk memblokade kemungkinan serangan Korut di dunia maya, seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (2/2/2016).
Kyo-an mengatakan, Korut telah melakukan serangan cyber besar-besaran terhadap Korsel setelah melakukan uji coba nuklir. Ia pun menginstruksikan para pejabat untuk mendeteksi serangan tersebut pada waktu yang tepat dan memulihkan jaringan.
Ia juga mendesak warga Korsel untuk memperbarui sistem keamanan pada komputer pribadi dan smartphone mereka. Ia juga meminta pengguna komputer untuk menahan diri membuka e-mail yang mencurigakan atau pesan teks untuk meminimalkan serangan cyber yang kemungkinan berasal dari Pyongyang.
Komentar ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang serangan teror Korut, menyusul uji coba nuklir keempat pada 6 Januari lalu yang diklaim sebagai uji bom hidrogen pertama. Pada tanggal 7 Februari, Pyongyang meluncurkan roket jarak jauh, yang dikutuk oleh dunia internasional sebagai uji teknologi rudal yang dilarang.
(ian)