Debat Soal Israel-Palestina, Trump Dikeroyok Cruz dan Rubio
A
A
A
WASHINGTON - Donald Trump mendapat serangan sporadis dari dua rivalnya dalam perebutan posisi calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari partai Republik, yakni Ted Cruz dan Marco Rubio. Trump mendapat serangan tersebut ketika membahas masalah Israel dan Palestina.
Dalam sebuah acara debat capres, Rubio dan Cruz mengkritik sikap Trump, karena pernah menyatakan bahwa dirinya akan bersikap netral dalam konflik antara Israel dan Palestina. Hal ini, menurut Cruz dan Rubio tidak sejalan dengan prinsip AS.
Cruz menyatakan jika dirinya berhasil memenangkan pemilu dan menjadi Presiden AS, maka dirinya tidak akan segan-segan memberikan dukungan penuh pada Israel. Menurut Trump, di bawah kepemimpinanya, AS akan terus mendukung dan berjalan berdampingan dengan Israel.
Sementara itu, Rubio menyebut bahwa secara tidak langsung Trump telah menunjukan sikap anti-Israel dengan pernyataannya tersebut.
"Posisi yang Anda ambil adalah posisi anti-Israel. Saya akan berdiri tegak di sisi Israel, satu-satunya negara yang pro-Amerika, dan demokratis Timur Tengah. Dia (Trump) berpikir Palestina adalah kesepakatan real estate. Anda tidak dapat membuat kesepakatan dengan teroris," kata Rubio seperti dilansir Russia Today pada Jumat (26/2).
Trump sendiri langsung melemparkan pembelaan, dan menyebut bahwa dirinya adalah sosok yang sangat pro terhadap Israel. "Sebagai Presiden tidak ada yang saya tidak akan lakukan untuk membawa perdamaian ke Israel dan tetangga-tetangganya," kata Trump.
Dalam sebuah acara debat capres, Rubio dan Cruz mengkritik sikap Trump, karena pernah menyatakan bahwa dirinya akan bersikap netral dalam konflik antara Israel dan Palestina. Hal ini, menurut Cruz dan Rubio tidak sejalan dengan prinsip AS.
Cruz menyatakan jika dirinya berhasil memenangkan pemilu dan menjadi Presiden AS, maka dirinya tidak akan segan-segan memberikan dukungan penuh pada Israel. Menurut Trump, di bawah kepemimpinanya, AS akan terus mendukung dan berjalan berdampingan dengan Israel.
Sementara itu, Rubio menyebut bahwa secara tidak langsung Trump telah menunjukan sikap anti-Israel dengan pernyataannya tersebut.
"Posisi yang Anda ambil adalah posisi anti-Israel. Saya akan berdiri tegak di sisi Israel, satu-satunya negara yang pro-Amerika, dan demokratis Timur Tengah. Dia (Trump) berpikir Palestina adalah kesepakatan real estate. Anda tidak dapat membuat kesepakatan dengan teroris," kata Rubio seperti dilansir Russia Today pada Jumat (26/2).
Trump sendiri langsung melemparkan pembelaan, dan menyebut bahwa dirinya adalah sosok yang sangat pro terhadap Israel. "Sebagai Presiden tidak ada yang saya tidak akan lakukan untuk membawa perdamaian ke Israel dan tetangga-tetangganya," kata Trump.
(esn)