Ledakan Granat Sambut Kunjungan Sekjen PBB di Burundi
A
A
A
BUJUMBURA - Sedikitnya tiga orang tewas dan 20 orang lainnya luka-luka, dimana 10 diantaranya mengalami luka serius ketika sejumlah granat meledak di beberapa tempat di ibukota Burundi, Bujumbura. Insiden itu bertepatan dengan kunjungan Sekjen PBB, Ban Ki-moon selama dua hari ke negara tersebut.
"Secara total, 12 granat meledak di berbagai tempat di ibukota Burundi, Bujumbura, antara Senin dan Selasa. Para pelaku ingin menunjukkan kepada tamu bahwa negara ini tidak aman. Selama ledakan granat, dua orang tak bersalah tewas dan seorang penjahat ditembak mati sebelum ia bisa meledakan granat," kata Juru Bicara Kepolisian Burundi, Pierre Nkurikiye, dikutip dari Xinhua, Rabu (24/2/2016).
Menurut Nkurikiye, terduga pelaku telah ditembak mati oleh pasukan keamanan ketika ia mencoba untuk meledakkan granat di Kajiji, Kanyosha di selatan ibukota Bujumbura. Selain menembak mati seorang pelaku, pihak keamanan juga menangkap 17 pelaku lainnya dan menyita tiga granat.
Nkurikiye juga mengungkapkan, 6 granat meledak di wilayah Musaga, sebelah selatan ibukota Bujumbura, dan melukai satu tentara. Ledakan granat juga terjadi di Ngagara, Kamenge dan Cibitoke di utara ibukota.
Sekjen PBB, Ban Ki-moon sendiri meninggalkan Bujumbura pada Selasa pagi. Ki-moon melakukan kunjungan ke Burundi untuk membantu menemukan solusi untuk krisis Burundi. Burundi jatuh dalam krisis sejak bulan April 2015 setelah Presiden Burundi, Pierre Nkurunziza, berniat menyalonkan diri kembali untuk masa jabatan yang ketiga kalinya.
Sejak saat itu gelombang protes, kekerasan dan bahkan kudeta yang gagal pada 13 Mei 2015 terjadi di Burundi, memaksa sekitar 240 ribu orang mengungsi dan lebih dari 400 orang tewas.
"Secara total, 12 granat meledak di berbagai tempat di ibukota Burundi, Bujumbura, antara Senin dan Selasa. Para pelaku ingin menunjukkan kepada tamu bahwa negara ini tidak aman. Selama ledakan granat, dua orang tak bersalah tewas dan seorang penjahat ditembak mati sebelum ia bisa meledakan granat," kata Juru Bicara Kepolisian Burundi, Pierre Nkurikiye, dikutip dari Xinhua, Rabu (24/2/2016).
Menurut Nkurikiye, terduga pelaku telah ditembak mati oleh pasukan keamanan ketika ia mencoba untuk meledakkan granat di Kajiji, Kanyosha di selatan ibukota Bujumbura. Selain menembak mati seorang pelaku, pihak keamanan juga menangkap 17 pelaku lainnya dan menyita tiga granat.
Nkurikiye juga mengungkapkan, 6 granat meledak di wilayah Musaga, sebelah selatan ibukota Bujumbura, dan melukai satu tentara. Ledakan granat juga terjadi di Ngagara, Kamenge dan Cibitoke di utara ibukota.
Sekjen PBB, Ban Ki-moon sendiri meninggalkan Bujumbura pada Selasa pagi. Ki-moon melakukan kunjungan ke Burundi untuk membantu menemukan solusi untuk krisis Burundi. Burundi jatuh dalam krisis sejak bulan April 2015 setelah Presiden Burundi, Pierre Nkurunziza, berniat menyalonkan diri kembali untuk masa jabatan yang ketiga kalinya.
Sejak saat itu gelombang protes, kekerasan dan bahkan kudeta yang gagal pada 13 Mei 2015 terjadi di Burundi, memaksa sekitar 240 ribu orang mengungsi dan lebih dari 400 orang tewas.
(ian)