Catatan Medis Ungkap Organ Kemaluan Hitler Berukuran Mini

Senin, 22 Februari 2016 - 13:06 WIB
Catatan Medis Ungkap...
Catatan Medis Ungkap Organ Kemaluan Hitler Berukuran Mini
A A A
BERLIN - Sebuah catatan medis mengungkap kondisi genital bekas diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler, yang “cacat”. Catatan medis itu menyebut organ kemaluan Hitler berukuran mikro atau kecil dan tidak berfungsi normal.

Kondisi genital Hitler yang oleh dunia medis dinamakan “micro-p**** itu dianggap sejarawan sebagai penjelasan mengapa Hitler cenderung pemarah dan kehidupan seksual dengan istrinya, Eva Barun, tidak normal.

Menurut Daily Star, catatan medis ditemukan setelah tumbangnya rezim Nazi pada tahun 1923. Catatan itu menyatakan bahwa Hitler “right-side cryptorchidism”, sebuah kondisi medis di mana testis tidak turun.

Hitler juga disebut menderita Hipospadia, yang membuatnya terpaksa buang air kecil keluar dari lubang kecil di dasar, atau batang p****, bukan di ujung.
Dalam buku baru Hitler’s Last Day: Minute by Minute”, sejarawan Jonathan Mayo dan Emma Craigie berpendapat bahwa pemimpin Nazi terus merahasiakan sisi gelapnya.

Hitler sendiri diyakini telah memiliki dua bentuk kelainan genital; sebuah testis tidak turun dan kondisi langka disebut penile Hypospadius di mana uretra terbuka pada bagian bawah p****,” tulis para sejarawan itu.


Hitler juga dikenal memiliki rasa takut jika orang-orang melihatnya telanjang. Dia tidak pernah menjadi seorang ayah, meskipun dia mendorong warga Jerman untuk memiliki banyak anak ras Arya di dunia.



Dokter pribadi; Theodor Morell, pernah meresepkan Hitler beberapa zat seperti amfetamin, hormon dan kokain pada suatu kesempatan. Resep itu untuk memacu dorongan seks pemimpin Nazi tersebut dengan pasangannya Eva Braun.

Arsitek Nazi Albert Speer, yang bertanggung jawab untuk merancang bangunan kolosal untuk Hitler, mengatakan, dorongan seks Hitler absen setelah perang.”Dengan tidak berarti, akan saya jelaskan perihal seksual Adolf Hitler seperti biasa dalam berhubungan dengan wanita,” katanya dalam buku itu.

Dalam kasus Eva Braun khususnya, tampak jelas bagi saya bahwa selain dari episode gairah, tidak ada aktivitas seksual sama sekali untuk jangka waktu yang lama,” ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0983 seconds (0.1#10.140)