Ketahuan Jadi Pria, Gelar Ratu Kecantikan Waria Inggris Dicopot
A
A
A
LONDON - Wanita transgender bernama Jai Dara Latto, 23, batal menjadi ratu kecantikan waria Inggris, setelah ketahuan hidup sebagai pria tulen. Gelar ratu kecantikan waria yang dia sandang tahun lalu pun dicopot.
Penyelenggara kontes ratu kecantikan waria Inggris menyatakan, predikat Jai sebagai wanita transgender “tidak cukup”.
Jai Dara Latto yang berasal dari Walkerburn, pada September 2015 lalu dinobatkan sebaga pemenang kontes Miss Transgender UK.
Bos penyelenggara kontes, Rachael Bailey, telah melihat rekaman video yang menunjukkan bahwa dia hanya jadi wanita transgender paruh waktu. Gelar itu akhirnya diberikan kepada kontestan lain, Daisy Bell.
Meski ketahuan hidup dengan penampilan sebagai pria tulen, Jai bersikeras bahwa dia adalah wanita transgender. Dia mengklaim sudah mulai terapi hormon untuk menjadi perempuan secara biologis.
Videodari BBC Three, menunjukkan Jai sedang santai di rumah mengenakan celana pendek. Rekaman juga menunjukkan dia bekerja di gym mengenakan T-shirt dan celana pendek.
“Ketika Jai memasuki kompetisi, dia bilang dia full time dan dia bukan—dia adalah waria,” kata Rachael. Penampilan sosok penyandang gelar Miss Transgender dalam kompetisi itu dituntut dari berpenampilan wanita tulen.
“Ketika saya dihadapkan padanya, ia hanya berkata bahwa saya tidak punya kaki untuk berdiri di atas dan sulit,” ujar Rachael, seperti dikutip Daily Mail, Sabtu (20/2/2016).
”Ini pada dasarnya adalah salah satu sosok transgender yang berkata kepada yang lain; ’Kau bukan transgender yang cukup untuk ikut dalam kompetisi kami’. Kedengarannya gila ketika Anda mengatakan seperti itu,” lanjut dia.
Hadiah utama untuk kompetisi yang memicu kontroversi pada tahun lalu itu adalah dana pembiayaan operasi di India senilai 10 ribu poundsterling.
Jai telah mengembalikan hadiah itu. Ada juga hadiah uang tunai 5 ribu poundsterling bagi pemenang dan kontrak menjadi model. Hadiah itu akhirnya diberikan kepada Daisy.
Meski gelarnya telah dicopot, Jau tetap ngotot bahwa dia wanita transgender. ”Saya (wanita) transgender. Sepertinya saya tahu bahwa Rachael telah mendasarkan (klaim) pada opini subjektif dia setelah melihat video dokumenter Miss Transgender yang belum ditayangkan,” katanya.
”Saya memberikan pertimbangan untuk berbagi surat dari dokter saya,” imbuh dia yang ingin membuktikan bahwa dia benar-benar wanita transgender.
Penyelenggara kontes ratu kecantikan waria Inggris menyatakan, predikat Jai sebagai wanita transgender “tidak cukup”.
Jai Dara Latto yang berasal dari Walkerburn, pada September 2015 lalu dinobatkan sebaga pemenang kontes Miss Transgender UK.
Bos penyelenggara kontes, Rachael Bailey, telah melihat rekaman video yang menunjukkan bahwa dia hanya jadi wanita transgender paruh waktu. Gelar itu akhirnya diberikan kepada kontestan lain, Daisy Bell.
Meski ketahuan hidup dengan penampilan sebagai pria tulen, Jai bersikeras bahwa dia adalah wanita transgender. Dia mengklaim sudah mulai terapi hormon untuk menjadi perempuan secara biologis.
Videodari BBC Three, menunjukkan Jai sedang santai di rumah mengenakan celana pendek. Rekaman juga menunjukkan dia bekerja di gym mengenakan T-shirt dan celana pendek.
“Ketika Jai memasuki kompetisi, dia bilang dia full time dan dia bukan—dia adalah waria,” kata Rachael. Penampilan sosok penyandang gelar Miss Transgender dalam kompetisi itu dituntut dari berpenampilan wanita tulen.
“Ketika saya dihadapkan padanya, ia hanya berkata bahwa saya tidak punya kaki untuk berdiri di atas dan sulit,” ujar Rachael, seperti dikutip Daily Mail, Sabtu (20/2/2016).
”Ini pada dasarnya adalah salah satu sosok transgender yang berkata kepada yang lain; ’Kau bukan transgender yang cukup untuk ikut dalam kompetisi kami’. Kedengarannya gila ketika Anda mengatakan seperti itu,” lanjut dia.
Hadiah utama untuk kompetisi yang memicu kontroversi pada tahun lalu itu adalah dana pembiayaan operasi di India senilai 10 ribu poundsterling.
Jai telah mengembalikan hadiah itu. Ada juga hadiah uang tunai 5 ribu poundsterling bagi pemenang dan kontrak menjadi model. Hadiah itu akhirnya diberikan kepada Daisy.
Meski gelarnya telah dicopot, Jau tetap ngotot bahwa dia wanita transgender. ”Saya (wanita) transgender. Sepertinya saya tahu bahwa Rachael telah mendasarkan (klaim) pada opini subjektif dia setelah melihat video dokumenter Miss Transgender yang belum ditayangkan,” katanya.
”Saya memberikan pertimbangan untuk berbagi surat dari dokter saya,” imbuh dia yang ingin membuktikan bahwa dia benar-benar wanita transgender.
(mas)