Jet Su-35 Rusia Bayangi Jet Tornado Jerman di Langit Suriah
A
A
A
BERLIN - Militer Jerman menyatakan, pesawat jet tempur generasi keempat Su-35 Rusia membayangi pesawat jet Tornado Jerman yang menjalankan misi pengintaian di langit atau wilayah udara Suriah.
Komandan pusat operasi militer Jerman, Letnan Jenderal Joachim Wundrak, mengatakan pilot tempur Rusia dan Jerman telah bertindak profesional. Menurutnya, tidak ada insiden berbahaya dalam pertemuan pesawat militer kedua pihak.
Menurut Wundrak, pilot tempur Rusia tidak mengambil tindakan agresif terhadap rekan-rekannya dari Jerman, seperti mencegat atau memaksa pesawat jet Tornado hengkang dari wilayah operasi di Suriah.
”Mereka bertindak profesional, tidak ada insiden yang telah terdaftar,” kata Wundrak yang baru saja kembali dari markas pusat koordinasi koalisi anti-ISIS di Qatar, seperti dikutip Rheinische Post, semalam.
Jenderal Jerman itu percaya bahwa sikap kooperatif Rusia ingin menjelaskan bahwa Moskow bertindak di Suriah secara sah, tidak seperti koalisi internasional (yang dipimpin Amerika Serikat). “Mereka beroperasi atas permintaan pemerintah Suriah yang sah,” katanya.
Wundrak mengakui bahwa Angkatan Udara Jerman memiliki pengalaman dalam berinteraksi dengan Angkatan Udara Rusia. Sebab, Jerman secara teratur menyediakan jet tempur untuk berpatroli di wilayah udara negara-negara anggota NATO, dari Estonia, Latvia, Lithuania, hingga negara-negara yang tidak memiliki pesawat jet pencegat untuk mengamankan wilayah udara mereka sendiri.
Menurut Wundrak, ada sekitar 100 pesawat militer yang beroperasi di wilayah udara Suriah. Namun, lanjut dia, Rusia dan AS rutin melakukan kontak telepon setiap saat untuk menghindari insiden tabrakan pesawat.
Komandan pusat operasi militer Jerman, Letnan Jenderal Joachim Wundrak, mengatakan pilot tempur Rusia dan Jerman telah bertindak profesional. Menurutnya, tidak ada insiden berbahaya dalam pertemuan pesawat militer kedua pihak.
Menurut Wundrak, pilot tempur Rusia tidak mengambil tindakan agresif terhadap rekan-rekannya dari Jerman, seperti mencegat atau memaksa pesawat jet Tornado hengkang dari wilayah operasi di Suriah.
”Mereka bertindak profesional, tidak ada insiden yang telah terdaftar,” kata Wundrak yang baru saja kembali dari markas pusat koordinasi koalisi anti-ISIS di Qatar, seperti dikutip Rheinische Post, semalam.
Jenderal Jerman itu percaya bahwa sikap kooperatif Rusia ingin menjelaskan bahwa Moskow bertindak di Suriah secara sah, tidak seperti koalisi internasional (yang dipimpin Amerika Serikat). “Mereka beroperasi atas permintaan pemerintah Suriah yang sah,” katanya.
Wundrak mengakui bahwa Angkatan Udara Jerman memiliki pengalaman dalam berinteraksi dengan Angkatan Udara Rusia. Sebab, Jerman secara teratur menyediakan jet tempur untuk berpatroli di wilayah udara negara-negara anggota NATO, dari Estonia, Latvia, Lithuania, hingga negara-negara yang tidak memiliki pesawat jet pencegat untuk mengamankan wilayah udara mereka sendiri.
Menurut Wundrak, ada sekitar 100 pesawat militer yang beroperasi di wilayah udara Suriah. Namun, lanjut dia, Rusia dan AS rutin melakukan kontak telepon setiap saat untuk menghindari insiden tabrakan pesawat.
(mas)