Assad: Negosiasi Damai Bukan Berarti Berhenti Serang Teroris
A
A
A
DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad menuturkan alasan mengapa pihaknya masih terus melakukan serangan di tengah negosiasi damai dengan pihak oposisi Suriah. Menurutnya, negosiasi damai dan operasi melawan terorisme adalah dua hal yang berbeda.
"Kami telah sepenuhnya percaya pada kebutuhan negosiasi dan tindakan politik sejak krisis dimulai. Namun, fakta mengenai melakukan negosiasi tidak berarti bahwa kita akan berhenti berjuang melawan terorisme," kata Assad.
"Kedua arah dari kegiatan kami adalah sesuatu hal yang sangat penting untuk Suriah. Tapi, antara satu arah dengan arah yang lain tidak saling berhubungan," sambungnya, seperti dilansir Itar-tass pada Minggu (14/2).
Negosiasi damai Suriah sendiri saat ini kembali menemui jalan buntu. Setelah sempat berlangsung selama empat hari, negosiasi damai yang berlangsung di Jenewa itu terhenti, setelah pihak oposisi menyatakan mundur untuk sementara waktu.
Pengunduran pihak oposisi ini disebabkan oleh serangan besar-besaran yang dilakukan Rusia dan pemerintah Suriah terhadap basis pemberontak Suriah. Oposisi menuturkan mereka akan kembali ke meja perundingan jika Suriah dan Rusia menghentikan serangan mereka.
"Kami telah sepenuhnya percaya pada kebutuhan negosiasi dan tindakan politik sejak krisis dimulai. Namun, fakta mengenai melakukan negosiasi tidak berarti bahwa kita akan berhenti berjuang melawan terorisme," kata Assad.
"Kedua arah dari kegiatan kami adalah sesuatu hal yang sangat penting untuk Suriah. Tapi, antara satu arah dengan arah yang lain tidak saling berhubungan," sambungnya, seperti dilansir Itar-tass pada Minggu (14/2).
Negosiasi damai Suriah sendiri saat ini kembali menemui jalan buntu. Setelah sempat berlangsung selama empat hari, negosiasi damai yang berlangsung di Jenewa itu terhenti, setelah pihak oposisi menyatakan mundur untuk sementara waktu.
Pengunduran pihak oposisi ini disebabkan oleh serangan besar-besaran yang dilakukan Rusia dan pemerintah Suriah terhadap basis pemberontak Suriah. Oposisi menuturkan mereka akan kembali ke meja perundingan jika Suriah dan Rusia menghentikan serangan mereka.