NATO Gunakan Dongeng Nuklir Rusia untuk Takuti Negara Baltik

Rabu, 10 Februari 2016 - 16:50 WIB
NATO Gunakan Dongeng Nuklir Rusia untuk Takuti Negara Baltik
NATO Gunakan Dongeng Nuklir Rusia untuk Takuti Negara Baltik
A A A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menuturkan, jika NATO saat ini menggunakan dongeng mengenai senjata nuklir Rusia untuk menakuti Swedia dan sejumlah negara Baltik. Dongeng ini diceritakan untuk menarik negara-negara tersebut agar menjadi anggota NATO, atau setidaknya lebih berpihak kepada NATO.

"Para pemimpin negara-negara anggota NATO dan sejumlah negara Eropa, khususnya Inggris, negara-negara Nordik, Polandia, Rumania dan beberapa orang lain medongengkan mitos nuklir Rusia, serta gagasan bahwa kita berencana untuk menggunakan senjata nuklir untuk mengintimidasi Swedia dan negara-negara Baltik," ucap Lavrov.

Lavrov menuturkan, NATO dan negara-negara Eropa menggunakan media mereka untuk menyebarkan mitos tersebut. Selain itu, NATO juga memposisikan Rusia sebagai batu sandungan dalam perkembangan hubungan internasional negara-negara Baltik dan juga Swedia.

"Ada kesan bahwa Rusia hampir menjadi seperti batu sandungan utama dalam hubungan internasional, karena hari ini sumber media yang dominan menyebar berita dari hanya sudut pandang Barat," ucapnya, seperti diansir Russia Today pada Rabu (10/2).

Meski demikian, lanjut Lavrov mayoritas negara-negara di dunia masih menunjukan dukungan dan kepercayaan kepada Rusia.

Hal senada juga sebelumnya sempat diutarakan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexei Meshkov. Dirinya menuturkan bahwa NATO menggunakan laporan bahwa Rusia diduga kuat sedang merencanakan serangan nuklir terhadap Swedia, untuk mengajak negara Skandinavia itu bergabung.

"Perdebatan yang sangat panas saat ini terjadi di Swedia mengenai sikap netral mereka, dan ada kekuatan lain yang mencoba untuk membawa Swedia ke dalam NATO. Salah satunya 'hal-hal menakutkan' yang disebutkan dalam laporan NATO, yakni dugaan latihan nuklir Rusia," kata Meshkov.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6104 seconds (0.1#10.140)