Virus Zika Ditemukan di Republik Irlandia dan Australia
A
A
A
DUBLIN - Wabah virus Zika terus menyebar ke sejumlah negara. Terakhir, dua negara yaitu Republik Irlandia dan Australia mengkonfirmasi ditemukannya kasus terjangkitnya virus Zika di negara-negara tersebut.
Badan Kesehatan dan Keselematan Eksekutif (HSE) Republik Irlandia mengkonfirmasi ditemukannya kasus virus Zika di negara tersebut. Virus tersebut diketahui menyerang seorang pria dan seorang wanita. Namun, keduanya dikabarkan telah pulih, seperti dikutip dari BBC, Rabu (3/2/2016).
Berbeda dengan yang ditemukan di Amerika Serikat (AS), dimana virus Zika ditularkan melalui hubungan seks, untuk kasus di Irlandia melalui gigitan nyamuk.
"Virus Zika adalah infeksi yang berasal dari gigitan nyamuk, yang dalam banyak kasus tidak berbahaya. Namun, virus tersebut mungkin berbahaya bagi kehamilan, karena telah berpotensi menimbulkan cacat lahir, khususnya kondisi abnormal dimana kepala bayi mengecil (microcephaly)," begitu pernyataan HSE.
Sedangkan Australia mengkonfirmasi jika dua warganya terkena virus Zika. Pria dan wanita asal Sydney ini diketahui terinfensi virus Zika setelah kembali dari Karibia.
Badan kesehatan dunia, WHO, telah menetapkan kondisi darurat internasional terhadap virus Zika. Penetapan kondisi ini dikaitkan dengan sejumlah kasus microcephaly, dimana bayi lahir dengan kondisi otak terbelakang.
Badan Kesehatan dan Keselematan Eksekutif (HSE) Republik Irlandia mengkonfirmasi ditemukannya kasus virus Zika di negara tersebut. Virus tersebut diketahui menyerang seorang pria dan seorang wanita. Namun, keduanya dikabarkan telah pulih, seperti dikutip dari BBC, Rabu (3/2/2016).
Berbeda dengan yang ditemukan di Amerika Serikat (AS), dimana virus Zika ditularkan melalui hubungan seks, untuk kasus di Irlandia melalui gigitan nyamuk.
"Virus Zika adalah infeksi yang berasal dari gigitan nyamuk, yang dalam banyak kasus tidak berbahaya. Namun, virus tersebut mungkin berbahaya bagi kehamilan, karena telah berpotensi menimbulkan cacat lahir, khususnya kondisi abnormal dimana kepala bayi mengecil (microcephaly)," begitu pernyataan HSE.
Sedangkan Australia mengkonfirmasi jika dua warganya terkena virus Zika. Pria dan wanita asal Sydney ini diketahui terinfensi virus Zika setelah kembali dari Karibia.
Badan kesehatan dunia, WHO, telah menetapkan kondisi darurat internasional terhadap virus Zika. Penetapan kondisi ini dikaitkan dengan sejumlah kasus microcephaly, dimana bayi lahir dengan kondisi otak terbelakang.
(ian)