Pemerintah Israel Didesak Rekonsiliasi dengan Hamas
A
A
A
YERUSALEM - Ketua partai Yesh Atid Israel, Yair Lapid menuturkan, pemerintsh Israel harus melakukan rekonsiliasi dengan Hamas. Rekonsiliasi ini dilakukan untuk mencegah Hamas melakukan serangan terhadap Israel.
"Harus ada rekonsiliasi dengan Hamas melalui Amerika Serikat dan Israel harus menerima adanya pembangunan pelabuhan di Gaza. Sebab, keinginan kuat Hamas untuk memiliki pelabuhan akan mencegah mereka dari upaya menyerang Israel," ucap Lapid.
Namun, menurut mantan Menteri Keuangan Israel itu, walaupun harus melakukan rekonsiliasi, soal terowongan penyelundup, sikap Israel tidak boleh melembek. Semua terowongan yang ada harus dihancurkan.
"Untuk urusan terowongan serangan yang dibuat Hamas, Israel harus segera menghancurkan mereka," sambung rival Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu itu, seperti dilansir Middle East Monitor pada Selasa (2/2).
Di kesempatan yang sama, dirinya juga tidak luput mengkritik pemerintahan Israel, khususnya soal kondisi Parlemen Israel saat ini. "Koalisi saat ini, yang terdiri dari 61 Anggota Knesset sudah rusak dan tidak dapat berbuat banyak," jelasnya.
"Harus ada rekonsiliasi dengan Hamas melalui Amerika Serikat dan Israel harus menerima adanya pembangunan pelabuhan di Gaza. Sebab, keinginan kuat Hamas untuk memiliki pelabuhan akan mencegah mereka dari upaya menyerang Israel," ucap Lapid.
Namun, menurut mantan Menteri Keuangan Israel itu, walaupun harus melakukan rekonsiliasi, soal terowongan penyelundup, sikap Israel tidak boleh melembek. Semua terowongan yang ada harus dihancurkan.
"Untuk urusan terowongan serangan yang dibuat Hamas, Israel harus segera menghancurkan mereka," sambung rival Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu itu, seperti dilansir Middle East Monitor pada Selasa (2/2).
Di kesempatan yang sama, dirinya juga tidak luput mengkritik pemerintahan Israel, khususnya soal kondisi Parlemen Israel saat ini. "Koalisi saat ini, yang terdiri dari 61 Anggota Knesset sudah rusak dan tidak dapat berbuat banyak," jelasnya.
(esn)