Sambangi Indonesia, PM Hungaria Bakal Ajak Separuh Kabinet
A
A
A
JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Hungaria, Viktor Orban, akan membawa setengah dari anggota kabinetnya dalam kunjungan ke Indonesia pekan depan. Setidaknya lima menteri penting Hungaria akan ikut PM Orban.
”Dalam kunjunganya ke Indonesia, PM akan membawa rombongan yang cukup besar. Dia akan membawa setengah dari anggota kabinet Hungaria," ucap Duta Besar Hungaria untuk Indonesia, Judit Nemeth-Pach, Selasa (26/1/2016).
Nemeth-Pach, yang berbicara saat menggelar briefing, mengatakan bahwa Hungaria dengan sistem pemerintahan yang baru saat ini hanya terdapat 10 menteri.
Menteri-menteri Hungaria yang akan dibawa PM Orban ke Indonesia adalah Menteri Luar Negeri dan Perdagangan; Peter Szijjarto, Menteri Pertanian; Sandor Fazekas, Menteri Ekonomi; Mihaly Varga, Menteri Pembangunan Nasional; Miklos Sesztak, dan Menteri Pendidikan; Laszlo Palkovicks.
Orban sendiri akan melakukan kunjungan ke Indonesia dari tanggal 31 Januari hingga 3 Februari 2016. Ini merupakan kunjungan pertama pemimpin yang kerap membuat kebijakan kontroversial tersebut ke Indonesia.
Dia dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dan akan menemui Raja yang juga Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X.
”Dalam kunjunganya ke Indonesia, PM akan membawa rombongan yang cukup besar. Dia akan membawa setengah dari anggota kabinet Hungaria," ucap Duta Besar Hungaria untuk Indonesia, Judit Nemeth-Pach, Selasa (26/1/2016).
Nemeth-Pach, yang berbicara saat menggelar briefing, mengatakan bahwa Hungaria dengan sistem pemerintahan yang baru saat ini hanya terdapat 10 menteri.
Menteri-menteri Hungaria yang akan dibawa PM Orban ke Indonesia adalah Menteri Luar Negeri dan Perdagangan; Peter Szijjarto, Menteri Pertanian; Sandor Fazekas, Menteri Ekonomi; Mihaly Varga, Menteri Pembangunan Nasional; Miklos Sesztak, dan Menteri Pendidikan; Laszlo Palkovicks.
Orban sendiri akan melakukan kunjungan ke Indonesia dari tanggal 31 Januari hingga 3 Februari 2016. Ini merupakan kunjungan pertama pemimpin yang kerap membuat kebijakan kontroversial tersebut ke Indonesia.
Dia dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dan akan menemui Raja yang juga Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X.
(mas)