Dituduh Bunuh Litvinenko, Eks Mata-mata Putin: Nonsense!
A
A
A
MOSKOW - Mantan mata-mata Pemerintah Presiden Putin, Andrei Lugovoi, tidak terima dituduh sebagai pembunuh mantan agen FSB yang membelot ke Inggris, Alexander Litvinenko. Dia menolak hasil laporan penyelidikan di Inggris yang menyudutkan Kremlin itu, dengan menyebutnya nonsense.
Litvinenko yang membelot ke MI6 Inggris tahun 2000. Pada tahun 2006, dia tewas akibat racun polonium-210 yang tercampur di minuman tehnya di sebuah hotel di London.
Penyelidikan di Inggris yang dipimpin Sir Robert Owen menyatakan, Lugovoi dan rekannya, Dmitry Kovtun terllibat dalam pembunuhan Litvinenko dengan meracuni korban. Lugovoi yang tidak terima dengan tuduhan itu menganggap laporan penyelidikan di Inggris itu sudah “dipolitiasasi”.
Menurut Lugovoi, desakan agar Presiden Putin mengekstradisi dirinya ke Inggris untuk diadili atas kasus itu adalah hal mustahil.”Ini lebih mungkin bahwa Bulan akan menjadi bagian dari bumi, selain itu saya akan diekstradisi dari Rusia, itu mustahil,” katanya kepada BBC.
”Saya melihat sesuatu yang baru di sana. Saya sangat menyesal bahwa 10 tahun tidak ada yang baru yang telah disajikan, hanya anggapan, rumor dan fakta kata-kata seperti 'mungkin' dan 'mungkin' yang digunakan dalam laporan, berarti tidak ada ada bukti, tidak ada yang konkret terhadap kami,” kesal mantan mata-mata Putin itu, yang dilansir Jumat (22/1/2016).
”Saya warga Rusia. Mengapa saya harus percaya Anda? Saya percaya pada sistem peradilan Rusia,”katanya kepada penyiar media Inggris itu.
Litvinenko yang membelot ke MI6 Inggris tahun 2000. Pada tahun 2006, dia tewas akibat racun polonium-210 yang tercampur di minuman tehnya di sebuah hotel di London.
Penyelidikan di Inggris yang dipimpin Sir Robert Owen menyatakan, Lugovoi dan rekannya, Dmitry Kovtun terllibat dalam pembunuhan Litvinenko dengan meracuni korban. Lugovoi yang tidak terima dengan tuduhan itu menganggap laporan penyelidikan di Inggris itu sudah “dipolitiasasi”.
Menurut Lugovoi, desakan agar Presiden Putin mengekstradisi dirinya ke Inggris untuk diadili atas kasus itu adalah hal mustahil.”Ini lebih mungkin bahwa Bulan akan menjadi bagian dari bumi, selain itu saya akan diekstradisi dari Rusia, itu mustahil,” katanya kepada BBC.
”Saya melihat sesuatu yang baru di sana. Saya sangat menyesal bahwa 10 tahun tidak ada yang baru yang telah disajikan, hanya anggapan, rumor dan fakta kata-kata seperti 'mungkin' dan 'mungkin' yang digunakan dalam laporan, berarti tidak ada ada bukti, tidak ada yang konkret terhadap kami,” kesal mantan mata-mata Putin itu, yang dilansir Jumat (22/1/2016).
”Saya warga Rusia. Mengapa saya harus percaya Anda? Saya percaya pada sistem peradilan Rusia,”katanya kepada penyiar media Inggris itu.
(mas)