AS Harus Rangkul Rusia dan Iran untuk Lawan ISIS
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) harus menurunkan ego, dan merangkul Rusia serta Iran untuk melakukan perlawanan terhadap ISIS. Hal itu diungkapkan oleh salah satu calon Presiden AS dari Partai Republik, Bernie Sanders.
Dalam pandangannya, koalisi yang dipimpin AS saat ini dalam melakukan perlawanan terhadap ISIS belum cukup besar. Menurutnya, AS harus merangkul seluruh dunia, menyatukan seluruh dunia dalam upaya tersebut, termasuk mengajak Rusia dan Iran.
"Tugas mendesak adalah untuk membawa semua kepentingan bersama yang ingin menghancurkan Daesh (ISIS), termasuk Rusia, termasuk Iran, termasuk sekutu Muslim kami, untuk menjadikannya prioritas utama," kata Sanders seperti dilansir Sputnik pada Senin (18/1).
Dirinya menambahkan, Iran dan Rusia bukan hanya harus dilibatkan dalam upaya melawan ISIS, melainkan juga keduanya harus dilibatkan dalam penyelesaian krisis Suriah melalui jalur politik.
Koalisi yang dipimpin AS sendiri saat ini beranggotakan 60 negara, dan melakukan serangan terhadap ISIS di Suriah dan Irak. Unuk Suriah, koalisi pimpinan AS sejatinya melakukan serangan tanpa persetujuan dari pemerintah Suriah.
Sementara itu, Rusia secara terpisah turut melakukan serangan di Suriah. Berbeda dengan AS, Negeri Beruang Merah itu melakukan serangan dengan persetujuan dan berkolaborasi dengan pemerintah Suriah.
Dalam pandangannya, koalisi yang dipimpin AS saat ini dalam melakukan perlawanan terhadap ISIS belum cukup besar. Menurutnya, AS harus merangkul seluruh dunia, menyatukan seluruh dunia dalam upaya tersebut, termasuk mengajak Rusia dan Iran.
"Tugas mendesak adalah untuk membawa semua kepentingan bersama yang ingin menghancurkan Daesh (ISIS), termasuk Rusia, termasuk Iran, termasuk sekutu Muslim kami, untuk menjadikannya prioritas utama," kata Sanders seperti dilansir Sputnik pada Senin (18/1).
Dirinya menambahkan, Iran dan Rusia bukan hanya harus dilibatkan dalam upaya melawan ISIS, melainkan juga keduanya harus dilibatkan dalam penyelesaian krisis Suriah melalui jalur politik.
Koalisi yang dipimpin AS sendiri saat ini beranggotakan 60 negara, dan melakukan serangan terhadap ISIS di Suriah dan Irak. Unuk Suriah, koalisi pimpinan AS sejatinya melakukan serangan tanpa persetujuan dari pemerintah Suriah.
Sementara itu, Rusia secara terpisah turut melakukan serangan di Suriah. Berbeda dengan AS, Negeri Beruang Merah itu melakukan serangan dengan persetujuan dan berkolaborasi dengan pemerintah Suriah.
(esn)