Iran Nyaris Merudal Kapal Induk Amerika dan Prancis
Iran Nyaris Merudal Kapal Induk Amerika dan Prancis
A
A
A
TEHERAN - Amerika Serikat (AS) dan Prancis mengirim kapal induk ke dekat Teluk Persia setelah Iran menangkap 10 pelaut AS. Angkatan Laut Iran pun menyiagakan rudal yang nyaris ditembakkan untuk merespons manuver kapal induk AS.
Hal itu disampaikan pejabat Angkatan Laut Iran, Lakasmana Ali Fadavi. ”Kapal (Induk) USS Truman pembawa pesawat tampak bergerak tidak profesional selama 40 menit setelah penahanan para penyusup, sementara kami sangat siap dengan rudal dan banyak kemampuan kami,” kata Fadavi, seperti dikutip Sputnik, Kamis (14/1/2016).
Selain menangkap dan menahan 10 pelaut AS, Iran pada Selasa lalu juga menahan dua kapal Angkatan Laut AS di Pulau Farsi, Teluk Persia. Teheran menuduh para pelaut AS memasuki wilayah perairan Iran secara ilegal.
Fadavi mengatakan, perilaku Angkatan Laut AS provokatif dan tidak terkendali menyusul penangkapan para pelaut Washington tersebut.
”Tapi kami berkomunikasi melalui sistem (radio) internasional dan mencegah setiap gerakan yang tidak bertanggung jawab lebih lanjut lanjut oleh mereka,” katanya sebagaimana dilansir kantor berita Fars.
"Kapal induk AS dan kapal induk Perancis berada dalam jangkauan kami dan jika mereka terus bergerak tidak profesional, mereka akan menderita bencana yang mereka tidak pernah mengalaminya sepanjang sejarah,” lanjut peringatan Fadavi.
”Mereka bisa saja ditembak, dan jika mereka (ditembak), mereka akan hancur,” imbuh dia. Iran menegaskan, penahanan para pelaut AS oleh Iran semestinya bisa menjadi pelajaran bagi Kongres AS yang berusaha untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Teheran.
”Kejadian ini di Teluk Persia, yang mungkin tidak akan menjadi kesalahan terakhir oleh pasukan Amerika di kawasan itu, seharusnya menjadi pelajaran untuk keonaran di Kongres AS,” kata pejabat militer Iran, Mayor Jenderal Hassan Firouzabadi.
Hal itu disampaikan pejabat Angkatan Laut Iran, Lakasmana Ali Fadavi. ”Kapal (Induk) USS Truman pembawa pesawat tampak bergerak tidak profesional selama 40 menit setelah penahanan para penyusup, sementara kami sangat siap dengan rudal dan banyak kemampuan kami,” kata Fadavi, seperti dikutip Sputnik, Kamis (14/1/2016).
Selain menangkap dan menahan 10 pelaut AS, Iran pada Selasa lalu juga menahan dua kapal Angkatan Laut AS di Pulau Farsi, Teluk Persia. Teheran menuduh para pelaut AS memasuki wilayah perairan Iran secara ilegal.
Fadavi mengatakan, perilaku Angkatan Laut AS provokatif dan tidak terkendali menyusul penangkapan para pelaut Washington tersebut.
”Tapi kami berkomunikasi melalui sistem (radio) internasional dan mencegah setiap gerakan yang tidak bertanggung jawab lebih lanjut lanjut oleh mereka,” katanya sebagaimana dilansir kantor berita Fars.
"Kapal induk AS dan kapal induk Perancis berada dalam jangkauan kami dan jika mereka terus bergerak tidak profesional, mereka akan menderita bencana yang mereka tidak pernah mengalaminya sepanjang sejarah,” lanjut peringatan Fadavi.
”Mereka bisa saja ditembak, dan jika mereka (ditembak), mereka akan hancur,” imbuh dia. Iran menegaskan, penahanan para pelaut AS oleh Iran semestinya bisa menjadi pelajaran bagi Kongres AS yang berusaha untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Teheran.
”Kejadian ini di Teluk Persia, yang mungkin tidak akan menjadi kesalahan terakhir oleh pasukan Amerika di kawasan itu, seharusnya menjadi pelajaran untuk keonaran di Kongres AS,” kata pejabat militer Iran, Mayor Jenderal Hassan Firouzabadi.
(mas)
Explore More