15 Tahun Disandera Majikan di Saudi, Fatimah Akhirnya Bebas

Rabu, 13 Januari 2016 - 18:19 WIB
15 Tahun Disandera Majikan...
15 Tahun Disandera Majikan di Saudi, Fatimah Akhirnya Bebas
A A A
JEDDAH - Siti Nur Fatimah, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Cilacap mungkin tidak akan pernah melupakan tanggal 12 Januari 2016 di dalam hidupnya. Di tanggal itu, dirinya akhirnya bisa merasakan kebebasan setelah lebih dari satu dekade "disandera" oleh majikannya di Arab Saudi.

Fatimah, menurut keterangan Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI) Jeddah yang diterima Sindonews pada Rabu (13/1), sudah 15 tahun mengalami kerja paksa, tanpa mendapatkan bayaran satu riyalpun dari majikannya. Pembebasan Fatimah tidak lepas dari koordinasi KJRI Jeddah, dengan otorotas setempat dan juga dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Indonesia yang berada di Jeddah.

Keberadaan Fatimah sendiri didapat dari informasi mentah yang disampaikan oleh LSM Indonesia.
Berdasarkan keterangan KJRI, pihaknya bersama intelijen Jizan sudah dua hari menyelidik dan mengintai keberadaan TKW malang tersebut. Setelah mendapatkan sejumlah info dari LSM Indonesia, tim KJRI dan intelijen Jizan terus bergerak untuk mencari keberadaan Fatimah.

Keberadaan Fatimah semakin jelas diketahui dari nomor telepon sang majikan dan pihak otoritas telekomuninasi memberitahu posisinya. Tepat setelah azan isya berkumandang, intel merangsek ke rumah majikan dan mengambil paksa Siti Nur Fatimah.

"Saya hanya bisa ucapkan terima kasih kepada KJRI Jeddah yang telah menyelamatkan saya. Sejak tahun 2002 saya tidak diizinkan pulang dan tidak digaji. Setiap ingat keluarga saya hanya bisa menangis. Saya kangen kampung halaman,” ujar Fatimah, dengan cucuran air mata.

Siti Nur Fatimah binti Sukarno adalah TKI asal dusun Karang Reja, Cilacap, Jawa Tengah. Perempuan kelahiran 1982 tersebut datang pertama kali ke Arab Saudi pada tahun 2001 dan bekerja pada seorang polisi yang memiliki banyak anak.

Selama setahun pertama, gaji diberikan secara lancar namun mulai tahun kedua semuanya menjadi berubah. Selain gaji macet, hampir-hampir ia tidak bisa keluar rumah. Bahkan paspornya pun ditahan majikan.

Di sisi lain, menurut pengakuan majikan, Siti tidak mau dibayar tiap bulan. Semua gajinya dikumpulkan dahulu dan akan diminta tatkala mau pulang. Kenyataan ini berbeda jauh dari kenyataan, sebab pihak majikan selalu menghalang-halangi Siti untuk pulang dan bahkan gerak-geriknya dibatasi.a
(esn)
Berita Terkait
Kerajaan Arab Saudi...
Kerajaan Arab Saudi Berikan Izin Penerbangan Langsung kepada Indonesia
Cerita Sepasang Merpati...
Cerita Sepasang Merpati Asal Jamaah Haji Indonesia di Balik Banyaknya Burung Dara di Mekah dan Madinah
Berkah Ramadhan, Indonesia...
Berkah Ramadhan, Indonesia Terima 1 Ton Kurma dan 3.000 Al-Quran dari Saudi
Menlu Retno Serah Terimakan...
Menlu Retno Serah Terimakan Etty Kepada Pihak Keluarga
Mengintip Persiapan...
Mengintip Persiapan Timnas Arab Saudi
Momen Kemenangan Bersejarah...
Momen Kemenangan Bersejarah Indonesia Hempaskan Arab Saudi 2-0 di GBK
Berita Terkini
Putin Selalu Memikirkan...
Putin Selalu Memikirkan Siapa Penggantinya
2 jam yang lalu
Kekuatan Intelijen AS...
Kekuatan Intelijen AS Makin Melemah, Ternyata Ini Penyebab Utamanya
4 jam yang lalu
Sistem Pertahanan Israel...
Sistem Pertahanan Israel Lagi-lagi Ditembus Rudal Houthi, Bandara Tersibuk di Israel Jadi Sasaran
5 jam yang lalu
Siapa Zameer Ahmed Khan?...
Siapa Zameer Ahmed Khan? Politikus Muslim India yang Siap Jadi Pengebom Bunuh Diri
6 jam yang lalu
Putin Berharap Tak Gunakan...
Putin Berharap Tak Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Ini Alasannya
7 jam yang lalu
Kapan Manusia Mulai...
Kapan Manusia Mulai Berperang untuk Pertama Kalinya?
8 jam yang lalu
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved