Iran: Kami Berusaha Redakan Ketegangan dengan Saudi
A
A
A
TEHERAN - Pemerintah Iran menuturkan, pihaknya tengah berusaha meredakan ketegangan dengan sejumlah negara di kawasan Timur Tengah, khususnya dengan Arab Saudi. Hubungan Iran dan Saudi saat ini memang tengah dalam titik terendah, buntut dari eksekusi seorang ulama Syiah terkemuka, Nimr al-Nimr oleh pemerintah Saudi.
"Iran berusaha menurunkan ketegangan di kawasan, termasuk penurunan ketegangan dengan Riyadh," ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hossein Jaber-Ansari, seperti dilansir IRNA pada Minggu (10/1).
Namun, di kesempatan yang sama dirinya juga menuturkan bahwa Saudi saat ini dalam posisi tidak siap dalam meredakan ketegangan dengan Iran. "Arab Saudi telah terlibat dalam permainan yang tidak siap mereka mainkan dan mereka tidak dapat memainkan peran pemain aktif di dalamnya," ucapnya.
"Sedangan Irak telah mengadopsi sikap yang cukup jelas terhadap serangan terhadap misi Saudi di kota Iran dan turut mengutuk serangan tersebut," imbuhnya, merujuk pada penyerangan Kedutaan Besar Saudi di Teheran.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Jubeir menuturkan bahwa Iran lah yang telah bermain api. Dimana kebijakan yang diambil Iran seperti mendorong peselisihan antara Sunni dan Syiah, selain itu Iran juga dinilai terlalu banyak mengurusi urusan dalam negeri Saudi.
"Iran berusaha menurunkan ketegangan di kawasan, termasuk penurunan ketegangan dengan Riyadh," ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hossein Jaber-Ansari, seperti dilansir IRNA pada Minggu (10/1).
Namun, di kesempatan yang sama dirinya juga menuturkan bahwa Saudi saat ini dalam posisi tidak siap dalam meredakan ketegangan dengan Iran. "Arab Saudi telah terlibat dalam permainan yang tidak siap mereka mainkan dan mereka tidak dapat memainkan peran pemain aktif di dalamnya," ucapnya.
"Sedangan Irak telah mengadopsi sikap yang cukup jelas terhadap serangan terhadap misi Saudi di kota Iran dan turut mengutuk serangan tersebut," imbuhnya, merujuk pada penyerangan Kedutaan Besar Saudi di Teheran.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Jubeir menuturkan bahwa Iran lah yang telah bermain api. Dimana kebijakan yang diambil Iran seperti mendorong peselisihan antara Sunni dan Syiah, selain itu Iran juga dinilai terlalu banyak mengurusi urusan dalam negeri Saudi.
(esn)