Usir Wanita Muslim, Trump Dituntut Minta Maaf
A
A
A
WASHINGTON - Kelompok pengacara Muslim Amerika Serikat (AS) menyerukan kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump, untuk meminta maaf karena telah mengusir seorang wanita Muslim saat berkampanye di South Carolina. Sang wanita Muslim saat itu tengah melakukan aksi protes diam di tengah-tengah kampanye Trump.
"Citra seorang wanita Muslim disalahgunakan dan dikeluarkan dari rapat umum politik mengirimkan pesan mengerikan untuk Muslim Amerika dan semua orang yang menghargai tradisi bangsa kita dari keragaman agama dan partisipasi masyarakat," kata Direktur Eksekutif Kounsil di organisasi American-Islamic Relations (CAIR) seperti dikutip dari laman Reuters, Minggu (10/1/2016).
Kecaman terhadap insiden itu juga datang dari Gubernur Ohio, John Kasich, yang juga salah seorang kandidat presiden dari Partai Republik. Kasich mengatakan respon penonton dalam kampanye Trump sangat tidak pantas.
"Kalian tidak perlu berteriak dan mencemooh serta menakut-nakuti seseorang yang memutuskan untuk berdiri dan melakukan semacam protes diam. Buat apa itu semua? Kita tidak sedang di SMA. Maksud saya, ini bukan sebuah permainan basket SMA dimana kita mencemooh tim lain," katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang muslimah AS bernama Rose Hamid melakukan protes diam di acara kampanye Donald Trump. Ia lantas "diusir" keluar oleh para pendukung Trump. Wanita berjilbab berusia 56, itu dicemooh dan diteriaki “memiliki bom”.
"Citra seorang wanita Muslim disalahgunakan dan dikeluarkan dari rapat umum politik mengirimkan pesan mengerikan untuk Muslim Amerika dan semua orang yang menghargai tradisi bangsa kita dari keragaman agama dan partisipasi masyarakat," kata Direktur Eksekutif Kounsil di organisasi American-Islamic Relations (CAIR) seperti dikutip dari laman Reuters, Minggu (10/1/2016).
Kecaman terhadap insiden itu juga datang dari Gubernur Ohio, John Kasich, yang juga salah seorang kandidat presiden dari Partai Republik. Kasich mengatakan respon penonton dalam kampanye Trump sangat tidak pantas.
"Kalian tidak perlu berteriak dan mencemooh serta menakut-nakuti seseorang yang memutuskan untuk berdiri dan melakukan semacam protes diam. Buat apa itu semua? Kita tidak sedang di SMA. Maksud saya, ini bukan sebuah permainan basket SMA dimana kita mencemooh tim lain," katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang muslimah AS bernama Rose Hamid melakukan protes diam di acara kampanye Donald Trump. Ia lantas "diusir" keluar oleh para pendukung Trump. Wanita berjilbab berusia 56, itu dicemooh dan diteriaki “memiliki bom”.
(ian)