Pria Bersenjata Pisau Serang Kantor Polisi Paris
A
A
A
PARIS - Pihak kepolisian Prancis menembak mati seorang pria bersenjata pisau, setelah ia mencoba masuk ke kantor polisi Paris sambil berteriak Allahu Akbar. Belakangan diketahui jika pelaku juga mengenakan sabuk bom bunuh diri palsu.
"Pelaku diduga mengenakan sesuatu yang bisa jadi sabuk bom bunuh diri," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Prancis, Pierre-Henry Brandet, yang kemudian menegaskan jika sabuk bom bunuh diri itu palsu, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/1/2016).
Dalam insiden itu, pria yang belum diketahui identitasnya itu mencoba masuk ke dalam kantor polisi yang ada di Distrik 18 utara Paris. Daerah ini sebelumnya masuk dalam rencana penyerangan anggota ISIS yang melakukan aksi teror di Paris pada bulan November lalu.
"Menurut rekan-rekan kami, dia ingin meledakkan diri. Dia berteriak Allahu Akbar dan terlihat kabel menonjol dari pakaiannya. Itu sebabnya polisi melepaskan tembakan," ujar seorang pejabat kepolisian.
Insiden ini terjadi tepat satu tahun peringatan serangan mematikan kelompok militan Islam ke kantor redaksi majalah satir Prancis, Charlie Hebdo. Situasi keamanan Prancis sendiri saat ini masih dalam tingkat siaga, pasca serangan teroris di Paris pada medio November lalu yang menewaskan 130 orang.
"Pelaku diduga mengenakan sesuatu yang bisa jadi sabuk bom bunuh diri," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Prancis, Pierre-Henry Brandet, yang kemudian menegaskan jika sabuk bom bunuh diri itu palsu, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/1/2016).
Dalam insiden itu, pria yang belum diketahui identitasnya itu mencoba masuk ke dalam kantor polisi yang ada di Distrik 18 utara Paris. Daerah ini sebelumnya masuk dalam rencana penyerangan anggota ISIS yang melakukan aksi teror di Paris pada bulan November lalu.
"Menurut rekan-rekan kami, dia ingin meledakkan diri. Dia berteriak Allahu Akbar dan terlihat kabel menonjol dari pakaiannya. Itu sebabnya polisi melepaskan tembakan," ujar seorang pejabat kepolisian.
Insiden ini terjadi tepat satu tahun peringatan serangan mematikan kelompok militan Islam ke kantor redaksi majalah satir Prancis, Charlie Hebdo. Situasi keamanan Prancis sendiri saat ini masih dalam tingkat siaga, pasca serangan teroris di Paris pada medio November lalu yang menewaskan 130 orang.
(ian)