Serangan Seksual Massal Kaum Imigran di Jerman, Merkel Disalahkan

Rabu, 06 Januari 2016 - 14:53 WIB
Serangan Seksual Massal...
Serangan Seksual Massal Kaum Imigran di Jerman, Merkel Disalahkan
A A A
COLOGNE - Kelompok sayap kanan Jerman menyalahkan Kanselir Angela Merkel atas serangan seksual massal kaum imigran asal Arab dan Afrika Utara pada perayaan malam Tahun Baru di Cologne.

Kepolisian Cologne mencatat ada sekitar 1.000 orang yang rata-rata warga Arab dan Afrika Utara mabuk di jalan, melakukan serangan seksual massal termasuk perkosaan dan merampok.

Kanselir Angela Mereka disalahkan karena kebijakannya yang longgar dalam menerima pengungsi dan imigran asal Arab dan Afrika Utara. Sekitar 90 wanita telah melaporkan ke polisi menjadi korban pekosaan, perampokan dan ancaman pelecehan seksual pada perayaan malam Tahun Baru 2016.(Baca: Tahun Baru di Jerman, Banyak Kaum Imigran Mabuk & Berbuat Asusila)

Insiden liar itu memicu Kelompok Sayap Kanan Jerman (AFD) mendesak Pemerintahan Merkel untuk berhenti menerima imigran. Jerman tercatat menerima lebih dari satu juta pengungsi dan imigran dari Timur Tengah dan Afrika Utara pada tahun 2015. Angka itu merupakan yang terbesar dari penerimaan negara-negara Eropa lainnya.

Merkel, adalah ‘warna-warni dan kosmopolitan’Jerman, cukupkah bagi Anda setelah gelombang kejahatan dan serangan seksual?,” tulis Kepala AFD, Frauke Petry di Twitter, seperti dikutip Daily Mail, semalam.

Kanselir Angela Merkel yang dikecam atas kebijakannya menerima banyak pengungsi dan imigran setelah insiden liar itu, justru mendesak warganya untuk menghormati orang asing.”Kami menghormati semua orang, bahkan jika kita tidak mengenal mereka. Itu adalah kasus, tidak hanya untuk Jerman, tapi untuk semua orang,” kata Merkel.

Namun, Wali Kota Cologne, Henriette Reker, mengatakan tidak ada alasan untuk percaya bahwa orang-orang yang terlibat dalam serangan itu adalah kelompok pengungsi. Dia mengutuk serangan seksual massal pada perayaan Tahun Baru di wilayahnya.”Pelaku telah bertindak yang benar-benar tidak dapat diterima,” katanya.

Meski serangan seksual itu dilakukan secara massal, polisi memburu satu orang yang dianggap sebagai pelaku utama.”Kami belum memiliki tersangka, jadi kami tidak tahu siapa pelakunya, kata Kepala Polisi Cologne, Wolfgang Albers.

Yang kita tahu adalah bahwa polisi di tempat kejadian menyadari bahwa dia (pelaku) adalah para pria sebagian besar pemuda berusia 18 sampai 35 dari kawasan Arab dan Afrika Utara,” ujarnya.

Menteri Kehakiman Jerman, Heiko Maas, marah dengan ular liar massa tersebut.”Kami tidak akan menerima serangan menjijikkan terhadap perempuan. Semua pelaku harus dimintai pertanggungjawaban,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1332 seconds (0.1#10.140)