Dicatut Al-Shabaab untuk Rekrut Militan, Ini Kata Donald Trump
A
A
A
WASHINGTON - Donald Trump, kandidat calon presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) berkomentar setelah nama dan pernyatannya dicatut kelompok Al-Shabaab untuk merekrut para militan. Menurut Trump, tidak heran jika musuh-musuh AS mengekspolitasi komentarnya.
Kelompok militan Afrika itu telah merilis video perekrutan para militan dengan menampilkan sosok Donald Trump yang pernah berkomentar akan melarang semua umat Islam memasuki AS.
”Dunia berbicara tentang apa yang telah saya katakan,” kata Trump dalam sebuah wawancara di program “Face the Nation” saluran CBS.
“Dan sekarang, sebagian besar dari dunia mengatakan; ‘Trump benar-benar tepat’, setidaknya mengidentifikasi apa yang terjadi. Dan kita harus menyelesaikannya. Tapi Anda tidak akan memecahkan masalah kecuali jika Anda mengidentifikasi itu,” lanjut Donald Trump, yang dilansir AP, Senin (4/1/2016).
Video berdurasi 51 menit itu dirilis kelompok Al-Shabaab (kelompok afiliasi Al-Qaeda) di Twitter pada hari Jumat.
Sebelum video itu muncul, jauh hari sebelumnya “musuh politik” Trump yaitu, Hillary Clinton mengatakan ada kelompok ekstremis termasuk ISIS yang memanfaatkan komentar Trump sebagai alat propaganda. Namun, Hillary saat itu tidak bisa memberikan buktinya.
Kini setelah video perekrutan militan ekstremis yang mencatut Donald Trump muncul, miliarder AS itu tetap menyangkal pernyataan awal Hillary. Menurut Trump, video itu muncul baru-baru ini atau bukan saat diumumkan Hillary. “Itu bukan ISIS dan itu tidak dibuat pada saat itu, dan dia (Hillary) berbohong,” kata Trump.
Sementara itu, Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS, Ben Rhodes, mengatakan bahwa AS sedang beperang dengan teroris, bukan beperang dengan Islam. ”Para teroris ingin kita bertindak seperti kita berperang dengan Islam,” katanya. ”Begitulah cara mereka merekrut orang. Begitulah cara mereka membangkitkan keluhan,” lanjut Rhodes.
Kelompok militan Afrika itu telah merilis video perekrutan para militan dengan menampilkan sosok Donald Trump yang pernah berkomentar akan melarang semua umat Islam memasuki AS.
”Dunia berbicara tentang apa yang telah saya katakan,” kata Trump dalam sebuah wawancara di program “Face the Nation” saluran CBS.
“Dan sekarang, sebagian besar dari dunia mengatakan; ‘Trump benar-benar tepat’, setidaknya mengidentifikasi apa yang terjadi. Dan kita harus menyelesaikannya. Tapi Anda tidak akan memecahkan masalah kecuali jika Anda mengidentifikasi itu,” lanjut Donald Trump, yang dilansir AP, Senin (4/1/2016).
Video berdurasi 51 menit itu dirilis kelompok Al-Shabaab (kelompok afiliasi Al-Qaeda) di Twitter pada hari Jumat.
Sebelum video itu muncul, jauh hari sebelumnya “musuh politik” Trump yaitu, Hillary Clinton mengatakan ada kelompok ekstremis termasuk ISIS yang memanfaatkan komentar Trump sebagai alat propaganda. Namun, Hillary saat itu tidak bisa memberikan buktinya.
Kini setelah video perekrutan militan ekstremis yang mencatut Donald Trump muncul, miliarder AS itu tetap menyangkal pernyataan awal Hillary. Menurut Trump, video itu muncul baru-baru ini atau bukan saat diumumkan Hillary. “Itu bukan ISIS dan itu tidak dibuat pada saat itu, dan dia (Hillary) berbohong,” kata Trump.
Sementara itu, Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS, Ben Rhodes, mengatakan bahwa AS sedang beperang dengan teroris, bukan beperang dengan Islam. ”Para teroris ingin kita bertindak seperti kita berperang dengan Islam,” katanya. ”Begitulah cara mereka merekrut orang. Begitulah cara mereka membangkitkan keluhan,” lanjut Rhodes.
(mas)