PM Turki: Pasukan Kami Akan Tetap Berada di Irak
A
A
A
ANKARA - Perdana Menteri Turki Ahmed Davutoglu kembali memastikan, pihaknya belum menarik mundur pasukan dari Irak. Davutoglu bahkan menegaskan, pihaknya tidak akan menarik pasukan dari Irak, jika Mosul belum berhasil direbut kembali dari tangan ISIS.
Davutoglu menyebut, pasukan gabungan Irak gagal untuk membuat langkah-langkah penting untuk bisa merebut kembali Mosul dari tangan ISIS. Oleh karena itu, Turki, sebagai mitra Irak tidak akan menarik mundur pasukannya sebelum Mosul bebas dari cengkraman ISIS.
"Sejalan dengan permintaan dari pemerintah Irak, kami menyediakan pelatihan dan dukungan peralatan baik untuk Peshmerga dan relawan lokal di Mosul, dan dukungan kami akan berlanjut sampai Mosul dibebaskan," kata Davutoglu, seperti dilansir NewEurope pada Selasa (29/12).
"Tujuan dasar dari pasukan tambahan yang dikirim ke wilayah tersebut adalah untuk lebih melindungi anak didik kami yang bertugas melawan Daesh (ISIS) dan orang-orang Mosul. Selama ancaman teror masih ada, kami akan terus waspada dengan cara yang tidak akan membahayakan keberadaan kami di sana," sambungnya.
Penegasan Davutoglu ini muncul ditengah semakin derasnya kecaman terhadap tindakan Turki tersebut. Irak sendiri terus menegaskan bahwa apa yang dilakukan Turki telah melanggar kedaulatan Iran dan juga hukum internasional.
Davutoglu menyebut, pasukan gabungan Irak gagal untuk membuat langkah-langkah penting untuk bisa merebut kembali Mosul dari tangan ISIS. Oleh karena itu, Turki, sebagai mitra Irak tidak akan menarik mundur pasukannya sebelum Mosul bebas dari cengkraman ISIS.
"Sejalan dengan permintaan dari pemerintah Irak, kami menyediakan pelatihan dan dukungan peralatan baik untuk Peshmerga dan relawan lokal di Mosul, dan dukungan kami akan berlanjut sampai Mosul dibebaskan," kata Davutoglu, seperti dilansir NewEurope pada Selasa (29/12).
"Tujuan dasar dari pasukan tambahan yang dikirim ke wilayah tersebut adalah untuk lebih melindungi anak didik kami yang bertugas melawan Daesh (ISIS) dan orang-orang Mosul. Selama ancaman teror masih ada, kami akan terus waspada dengan cara yang tidak akan membahayakan keberadaan kami di sana," sambungnya.
Penegasan Davutoglu ini muncul ditengah semakin derasnya kecaman terhadap tindakan Turki tersebut. Irak sendiri terus menegaskan bahwa apa yang dilakukan Turki telah melanggar kedaulatan Iran dan juga hukum internasional.
(esn)